Konten Media Partner

Bahasa Asli Minahasa Sulawesi Utara Terancam Punah

23 Juli 2024 15:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Utara, Januar Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Utara, Januar Pribadi
ADVERTISEMENT
MANADO - Empat bahasa asli asal Minahasa, Sulawesi Utara (Sulut), terancam punah. Hal ini dikarenakan kemampuan generasi muda dalam berbahasa daerah semakin rendah atau tak tahu sama sekali.
ADVERTISEMENT
Keempat bahasa itu adalah Bahasa Tonsea, Tonsawang, Tontembuan dan bahasa Ponosokan.
Kepala Balai Bahasa Sulut, Januar Pribadi, mengatakan jika rendahnya kemampuan generasi muda dalam berbahasa daerah itu salah satunya dipengaruhi oleh faktor lingkungan keluarga yang tidak lagi menjadikan bahasa daerah sebagai bahasa ibu.
“Ada kecenderungan orang tua sudah tidak lagi mewariskan bahasa daerah pada anak, sehingga semakin ditinggalkan. Ada pula anggapan kalau berbahasa daerah itu kuno dan stigma-stigma lain yang serupa itu,” kata Januar, Selasa (23/7).
Menyiasati persoalan ini, Balai Bahasa Sulut telah melangsungkan pertemuan dengan pihak pemerintah dan mengusulkan revitalisasi bahasa melalui bidang pendidikan.
Menurut Januar pendekatan melalui bidang pendidikan akan lebih cocok dalam revitalisasi bahasa daerah, mulai dari membuat modul bahasa daerah dan melakukan pelatihan keterampilan kepada guru.
ADVERTISEMENT
“Revitalisasi ke sekolah sudah dilakukan, ada 306 guru dari 250 sekolah di empat kabupaten yang sudah kita latih. Kita juga membuat buku berbahasa daerah, ada 42 buku yang memakai bahasa tonsea, tonsawang, tontemboan, dan Ponosakan, sekarang masih dalam tahapan pembuatan ilustrasi,” ujar Januar kembali.
swingly m