Konten Media Partner

Balai Bahasa Sulut Gelar Sayembara Penulisan Buku Cerita Anak

6 Mei 2025 23:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Balai Bahasa Sulut, Januar Pribadi.
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Balai Bahasa Sulut, Januar Pribadi.
ADVERTISEMENT
MANADO - Dalam rangka memperkaya ketersediaan bahan bacaan anak yang bermutu dan berakar pada budaya lokal, Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) menggelar sayembara penulisan buku cerita anak dwibahasa.
ADVERTISEMENT
Kegiatan yang dapat diikuti oleh masyarakat umum ini, menjadi salah satu upaya strategis untuk melestarikan bahasa daerah melalui dunia literasi anak.
Kepala Balai Bahasa Sulut, Januar Pribadi, menjelaskan bahwa pelaksanaan sayembara dilatarbelakangi masih minimnya koleksi buku anak bermutu yang tersedia di Sulut.
“Kita ingin menambah koleksi bahan bacaan yang tidak hanya bermutu, tetapi juga mendekatkan anak pada bahasa dan budaya mereka sendiri,” ujar Januar.
Selain memperluas akses terhadap bacaan anak yang relevan secara lokal, sayembara ini juga menjadi bagian dari upaya pelestarian bahasa daerah yang kini mengalami penurunan jumlah penutur akibat kurangnya pewarisan antar generasi.
Ia menyebut melalui sayembara ini akan menghasilkan 30 bahan bacaan anak dalam dua bahasa, yakni dalam Bahasa Indonesia dan salah satu dari sepuluh bahasa daerah di Sulut dan satu bahasa Gorontalo.
ADVERTISEMENT
“Bahasa Bantik satu cerita, Bolaang Mongondow lima cerita, Gorontalo satu berita, Melayu Manado tiga cerita, bahasa Minahasa dialek Tontemboan, Toulour, dan Tombulu lima cerita, lalu Tonsawang tiga cerita, Tonsea empat cerita, Pasan dan Ponosakan dua cerita, serta Sangihe-Talaud sebanyak lima cerita,” kata Januar.
Untuk menjangkau para calon peserta, Balai Bahasa Sulut telah melakukan berbagai upaya sosialisasi. Selain menyebarluaskan informasi melalui media sosial, pihaknya juga telah mengirim surat resmi kepada sejumlah instansi, termasuk Dinas Pendidikan dan Dinas Kebudayaan di wilayah Sulut.
“Kita sudah kirim surat ke Dinas Pendidikan dan Dinas Kebudayaan, semoga ini jadi langkah baik untuk memunculkan bahan bacaan yang bermutu bagi anak-anak kita,” ujarnya lagi.