Banjir Bandang Terjadi Desa Klabat Minut, Diduga Dipicu Aksi Penebangan Pohon

Konten Media Partner
18 Maret 2023 15:03 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pembersihan akses jalan Desa Klabat di Minahasa Utara, setelah sebelumnya diterjang banjir bandang, Sabtu (18/3) siang ini sekitar pukul 14.00 Wita.
zoom-in-whitePerbesar
Pembersihan akses jalan Desa Klabat di Minahasa Utara, setelah sebelumnya diterjang banjir bandang, Sabtu (18/3) siang ini sekitar pukul 14.00 Wita.
ADVERTISEMENT
MINUT - Banjir bandang terjang Desa Klabat, Kecamatan Dimembe, Kabupaten Minahasa Utara (Minut), Sulawesi Utara (Sulut), Sabtu (18/3) siang ini sekitar pukul 14.00 Wita.
ADVERTISEMENT
Kejadian tersebut terjadi tiba-tiba, di mana ada dua rumah dan sebuah bangunan toko terdampak paling parah terjangan banjir bandang ini.
Kepala Jaga 7 Desa Klabat, Hadjari Mursali mengatakan jika banjir bandang menerjang wilayah perbatasan antara jaga 6 dan jaga 7 desa yang berada di kaki gunung klabat tersebut.
"Akibat musibah yang datang tiba-tiba sekitar jam dua siang tadi, ada dua rumah dan satu toko yang kena imbasnya," ujar Hadjari.
Dikatakan Hadjari, saat ini pemerintah Desa dibantu TNI sementara membersihkan sisa-sisa material banjir bandang yang memenuhi jalanan. Pembersihan jalan juga dilakukan menggunakan alat berat jenis ekskavator.
"Kami upayakan agar akses jalan bisa pulih kembali," kata Hadjari.
Sementara itu, sejumlah warga mengatakan jika banjir bandang dipicu oleh aksi penebangan pohon secara liar di gunung klabat. Mereka mengatakan penebangan dilakukan pada malam hari, sehingga daerah yang seharusnya jadi serapan air kini sudah tidak ada lagi.
ADVERTISEMENT
Menanggapi itu, Hadjari mengaku jika sebelumnya pihak pemerintah desa telah melakukan pelarangan penebangan pohon di gunung klabat terutama di bagian atas.
Namun, menurut Hadjari bukan warga desa yang melakukan melainkan beberapa oknum yang tidak diketahui melakukan aksi itu tanpa sepengetahuan dari pemerintah.
"Dari pihak TNI juga sudah pernah naik ke Gunung dan melarang," ujar Hadjari kembali.
manadobacirita