Konten Media Partner

Banjir Rendam Ratusan Rumah di Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara

28 Juni 2024 8:24 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Banjir di Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara.
zoom-in-whitePerbesar
Banjir di Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
BOLMONG - Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), Sulawesi Utara (Sulut), lebih dari 20 jam sejak Rabu pagi (26/6) lalu, mengakibatkan ratusan rumah di enam kecamatan terendam banjir.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bolmong, sebanyak 671 kepala keluarga atau 1.893 jiwa terdampak banjir, yang memiliki ketinggian air mencapai 1 hingga 1,5 meter.
"Banjir merendam 633 unit rumah, satu unit fasilitas pendidikan, dan satu unit fasilitas ibadah," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi BNPB, Abdul Muhari.
Muhari menyebut, desa-desa yang paling terdampak meliputi Desa Toruakat, Desa Pusian, Desa Pusian Barat, dan Desa Pusian Selatan di Kecamatan Dumoga. Ada juga Desa Tonom, Desa Mogoyunggung Induk, dan Desa Mogoyunggung satu di Kecamatan Dumoga Timur.
Selain itu, Desa Tanoyan Utara dan Kopandakan Dua di Kecamatan Lolayan, serta Desa Dondomon, Desa Dondomon Selatan, Desa Dondomon Utara, Desa Mopuya Selatan satu, Desa Mopuya Induk, Desa Mopuya Utara, Tumokang, dan Desa Mopugat Selatan di Kecamatan Dumoga Utara.
ADVERTISEMENT
"Jalan penghubung antara Desa Doloduo II dan Desa Makaruo juga terputus akibat banjir, sehingga menyulitkan mobilitas di daerah tersebut," ujar Muhari, Jumat (28/6).
Tim gabungan dari BPBD, TNI/POLRI, Dinas Sosial, Dinas PUPR, Balai Wilayah Sungai Sulut I, pemerintah desa, dan relawan masyarakat langsung turun ke lapangan untuk membantu warga terdampak.
Saat ini, banjir mulai berangsur surut, namun kondisi cuaca masih cenderung berawan dan hujan ringan. BPBD Kabupaten Bolaang Mongondow terus melakukan pendataan dan pendistribusian bantuan makanan siap saji, peralatan kebersihan, dan perlengkapan tidur kepada warga terdampak.
"Untuk meminimalisasi risiko banjir, masyarakat dan pemerintah setempat diimbau untuk melakukan pemeliharaan infrastruktur keairan, seperti perbaikan dan perawatan sistem drainase, serta pengelolaan lingkungan yang komprehensif," ujarnya kembali.
ADVERTISEMENT
franky salindeho