Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.5
21 Ramadhan 1446 HJumat, 21 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten Media Partner
Barantin Tingkatkan Pengawasan Lalu Lintas Komoditas Pangan Jelang Idul Fitri
19 Maret 2025 10:53 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
MANADO - Badan Karantina Indonesia (Barantin) melalui Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan (Karantina) Sulawesi Utara (Sulut), meningkatkan pengawasan lalu lintas komoditas pangan jelang perayaan Idul Fitri 1446 Hijriah.
ADVERTISEMENT
Pengawasan ketat ini mencakup pemeriksaan karantina yang intensif di pelabuhan dan bandara untuk memastikan keamanan pangan, baik yang masuk maupun ke luar wilayah Sulut.
“Langkah ini menjadi upaya proaktif Barantin untuk memastikan ketersediaan dan mutu pangan yang dilalulintaskan ke luar masuk Sulawesi Utara dalam kondisi sehat dan aman dikonsumsi masyarakat selama Ramadan dan Idul Fitri,” ujar Wayan.
Dijelaskan jika Karantina tidak ingin kecolongan, di mana setiap komoditas harus melalui pemeriksaan sesuai prosedur karantina, sehingga masyarakat di Sulut dapat merayakan Idul Fitri dengan tenang dan hikmat.
"Barantin jamin keamanan pangan yang dikonsumsi masyarakat,” ujar Wayan.
Lebih lanjut, Wayan mengatakan yang menjadi fokus pengawasan adalah komoditas pangan utama seperti daging sapi, daging ayam, telur, produk perikanan, bawang, cabai, tomat segar, dan produk olahan lainnya menjadi bahan pangan pokok.
ADVERTISEMENT
Sementara, berdasarkan data Best Trust (Barantin Electronic System for Transaction and Utility Service Technology) terhitung sejak awal Ramadan, petugas Karantina Sulut telah memeriksa pengiriman domestik ke luar (dokel) komoditas bahan pangan lebih dari 1.000 kali, volume sebanyak 2,7 juta ton atau meningkat 92,86 persen dari periode yang sama pada tahun 2024.
Adapun komoditas yang rutin dilalulintaskan berupa ikan tuna, ikan layang, cakalang, dan produk hewan berupa telur ayam.
Untuk data domestik masuk (domas) dengan frekuensi sebanyak 400 kali dengan volume mencapai 533 ribu ton atau menurun 19,97 persen pada periode yang sama tahun 2024. Adapun komoditas paling tinggi jumlahnya, yaitu daging ayam dan bawang putih.
"Kami akan terus meningkatkan kewaspadaan dan memperketat pengawasan untuk mencegah ke luar masuknya komoditas yang tidak memenuhi keamanan pangan," kata Wayan.
ADVERTISEMENT
Dia juga mengimbau kepada seluruh masyarakat serta pelaku usaha, yang terlibat dalam lalu lintas komoditas pertanian dan perikanan untuk mematuhi peraturan karantina yang berlaku, demi terjaganya keanekaragaman hayati di Sulut dari ancaman hama dan penyakit hewan, ikan, dan tumbuhan.
“Kita perlu bekerja sama dan sinergi untuk menjaga keamanan pangan. Masyarakat harus ikut berperan aktif menjaga keamanan pangan dengan taat lapor karantina sebelum mengirimkan komoditas pertanian dan perikanan antar area,” ujarnya lagi.