Konten Media Partner

Bawaslu Akui Ada Informasi Pengungsi Erupsi Gunung Ruang Belum di Coklit

8 Juli 2024 12:23 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi petugas Pantarlih Pilkada 2024.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi petugas Pantarlih Pilkada 2024.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
MANADO - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), mengatakan jika mereka memperoleh informasi jika warga terdampak erupsi Gunung Ruang yang kini ada di tempat pengungsian di Pulau Siau dan Pulau Tagulandang, Kabupaten Sitaro, masih belum ditemui oleh petugas Pencocokan dan Penelitian (Coklit KPU).
ADVERTISEMENT
"Informasi yang diterima, pengungsi di Kecamatan Siau Barat Selatan, Tagulandang, Tagulandang Selatan dan Tagulandang Utara belum dilakukan Coklit KPU," ujar Komisioner Bawaslu Sulut, Steffen Linu.
Menurut Steffen, hal itu tidak boleh terjadi, karena seluruh masyarakat termasuk para pengungsi tetap harus dilakukan pemutakhiran data karena itu adalah hak sebagai seorang pemilih.
"Bawaslu Sulut pastikan para pengungsi terdampak erupsi Gunung Ruang, khususnya di dua desa yang hancur yakni Pumpente dan Laigpatehi, dapat menggunakan hak pilih di Pilkada 2024," ujar Steffen.
Menurut Steffen, meskipun berada di lokasi pengungsian, mereka harus tetap mendapatkan hak untuk memilih Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati pada Pilkada serentak yang akan dilaksanakan pada 27 November 2024 mendatang.
ADVERTISEMENT
“Saat ini data di Bawaslu, pengungsi di Rusun Sagerat Satu Bitung sudah selesai dicoklit pada 26 Juli 2024, dan di lokasi BPMP Pineleng, Minahasa, sudah selesai 27 Juni 2024. Kami akan terus perhatikan semua pengungsi," ujar Steffen.
Lanjut dijelaskan, PKPU nomor 7 pasal 56 dan 57 sudah mengatur hal itu, sehingga sudah menjadi tanggung jawab dari KPU untuk menyelesaikan proses Coklit sebelum tahapan berakhir, agar tak memunculkan permasalahan.
Menurutnya, implementasi dari semua aturan dan ketentuan bertujuan untuk memastikan bahwa semua warga yang berhak, dapat menggunakan hak pilih meskipun dalam kondisi darurat akibat bencana alam.
Sebelumnya, ada 702 pengungsi dari pulau Ruang yang terdampak erupsi Gunung Ruang dengan rincian, 402 dari Desa Lahingpate dan 260 dari Desa Pumpente.
ADVERTISEMENT
febry kodongan