Bayi Kembar Siam Asal Minahasa Berhasil Dipisahkan Usai Operasi 9 Jam

Konten Media Partner
21 April 2022 21:29 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pihak rumah sakit Prof Kandouw menunjukan gambar bayi kembar siam yang telah selesai dilakukan operasi pemisahan.
zoom-in-whitePerbesar
Pihak rumah sakit Prof Kandouw menunjukan gambar bayi kembar siam yang telah selesai dilakukan operasi pemisahan.
ADVERTISEMENT
MANADO - Operasi pemisahan bayi kembar siam Jofelin dan Joana Lumowa yang dilakukan tim dokter dari RSUP Prof Kandouw Manado, Kamis (21/4) berlangsung sukses.
ADVERTISEMENT
Bayi kembar siam anak dari Sersan Dua Fredrik Lumowa, prajurit TNI AD personel Kodim 1302/Minahasa, berhasil dipisahkan usai melewati operasi selama 9 jam.
Direktur Utama (Dirut) RSUP Prof Kandouw, dr Jimmy Panelewen, menjelaskan operasi berdurasi sembilan jam yang dimulai pada pukul 06.20 WITA, merupakan sejarah untuk pihak rumah sakit karena menjadi perdana dalam operasi pemisahan bayi kembar siam.
Menurut Jimmy, ada 37 dokter dan puluhan tenaga lainnya yang terlibat dalam operasi pemisahan bayi kembar siam tersebut. Para tenaga dokter ini merupakan tenaga ahli di bidangnya, yang juga didukung dengan fasilitas canggih yang dimiliki oleh rumah sakit.
"Proses operasi berlangsung lancar, di mana bayi Joana dan Jofelin yang memang lahir di RSUP Kandou, membuat tenaga medis tak kesulitan untuk mengetahui rekam medis bayi ini," kata Jimmy.
ADVERTISEMENT
Diceritakan Jimmy, pihak RSUP Prof Kandouw sendiri sampai menambah beberapa tenaga dokter serta komponen lainnya untuk memberikan support dan penunjang pada proses operasi yang dilaksanakan pada saat ini.
"Terus terang saja, sambil kita mengikuti jalannya operasi, sambil kita diskusi, ada terselip juga doa-doa, supaya operasi berjalan lancar, dan tujuan kita adalah menyelamatkan kedua anak ini. Dan ternyata doa kami didengar oleh Maha Kuasa,” ucapnya kembali.
Sekadar diinformasikan, informasi terkait dengan bayi kembar siam anak dari prajurit TNI AD di Minahasa ini, pertama kali didengar oleh Danrem 131/Santiago, Brigjen TNI Muchlis saat sedang melakukan kunjungan kerja di wilayah Kodim 1301/Minahasa.
Danrem kemudian berinisiatif memberitahukan hal ini ke RSPAD untuk mendapatkan masukkan terkait dengan apakah bisa dilakukan operasi. Setelah dilakukan koordinasi, akhirnya bayi kembar siam ini bisa mendapatkan operasi di RSUP Prof Kandouw Manado.
ADVERTISEMENT
Atensi tinggi juga datang dari KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman, di mana pada kunjungan kerjanya di Sulawesi Utara, memberikan perhatian kepada kedua bayi kembar siam itu. Akhirnya, bayi kembar siam yang berusia dua tahun ini dioperasi pada Kamis (21/4) hari ini.
febry kodongan