Bentrok Depan Kodam Merdeka Dipicu Iringan Pengantar Jenazah Geber Knalpot Brong

Konten Media Partner
6 Januari 2024 9:44 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Potongan video bentrok yang terjadi di depan Markas Kodam XIII/Merdeka yang dipicu oleh iringan pengantar jenazah menggeber gas sepeda motor yang menggunakan knalpot brong.
zoom-in-whitePerbesar
Potongan video bentrok yang terjadi di depan Markas Kodam XIII/Merdeka yang dipicu oleh iringan pengantar jenazah menggeber gas sepeda motor yang menggunakan knalpot brong.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
MANADO - Beredar video iring-iringan jenazah di Kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut), pakai sepeda motor dengan knalpot brong, geber gas di jalanan depan markas Kodam XIII/Merdeka, terlibat bentrok dengan warga sekitar dan sejumlah Prajurit TNI.
ADVERTISEMENT
Saat ditegur, bukannya menghentikan raungan suara knalpot brong, para pengiring jenazah ini justru terus geber gas dan menimbulkan suara bising. Akibatnya, sejumlah prajurit TNI dan warga sekitar terpancing emosi dan akhirnya memukul para pengantar jenazah tersebut.
Informasi dirangkum, kejadian tersebut terjadi pada Jumat (5/1) kemarin sore sekitar pukul 15.30 Wita. Berawal ketika rombongan pengiring jenazah yang menggunakan sepeda motor mengarah ke TPU Teling Atas.
Para pengiring jenazah ini diingatkan untuk tidak membuat kegaduhan sepanjang rute perjalanan. Saat rombongan tersebut melewati pintu 2 Kodam XIII/Merdeka, Babinsa kembali mengingatkan agar tidak membuat kegaduhan. Namun, imbauan itu tak didengar mengingat para pengiring jenazah sebagian besar dalam pengaruh minuman keras.
Mereka justru melakukan kebisingan dengan menggeber gas sepeda motor knalpot brong, yang membuat warga sekitar dan beberapa prajurit TNI merasa terganggu dan spontan turun ke jalan untuk meminta rombongan ini tak membuat gaduh.
ADVERTISEMENT
Bentrok pun terjadi antara para pengiring jenazah dengan warga. Sejumlah prajurit TNI sempat melerai kondisi itu. Namun, bukannya berhenti, provokasi justru dilakukan oleh para pengiring jenazah dengan terus membunyikan knalpot brong mereka.
Alhasil, sejumlah prajurit TNI bersama warga langsung bereaksi dan memukul sejumlah pengiring jenazah itu. Beruntung, beberapa anggota TNI lainnya berhasil mengendalikan situasi dan menghentikan bentrokan yang terjadi. Sementara para pengiring jenazah tetap bisa melanjutkan perjalanan mereka ke TPU Teling Atas.
Kapendam XIII/Merdeka, Kolonel Kav Mujahidin, mengatakan pihaknya masih mengumpulkan informasi terkait kejadian itu.
"Pihak Kodam masih terus berupaya mengumpulkan informasi tentang kejadian tersebut," kata Muhajidin.
Sementara itu, netizen mendukung penuh tindakan yang dilakukan oleh sejumlah Prajurit TNI dan warga yang melakukan pemukulan terhadap para pengiring jenazah yang dianggap meresahkan dan membuat gaduh dengan knalpot brong mereka.
ADVERTISEMENT
Bahkan kalimat 'Merasa Terwakilkan' menjadi kalimat populer para netizen yang mendukung pihak TNI memberikan pelajaran untuk para pengiring jenazah yang menggunakan knalpot brong dan sering membuat gaduh di jalan.
"Apa pun yg mereka perbuat ..mereka pasti sudah pikir bae2
#BravoTNI ๐Ÿ‘๐Ÿ‘๐Ÿ‘
#TERWAKILKAN," tulis salah satu netizen.
"X ini qt dg tni krna iring2an pengantar jenazah so sangat meresahkan kalah DB 1 p rombongan kal t sopu di jln.๐Ÿ˜‚ (Kali ini saya dengan TNI, karena iring-iringan pengantar jenazah sudah sangat meresahkan. Kalah rombongan DB 1 (kepala daerah) kalau bertemu di jalan)," tulis netizen lainnya.
mb