BMKG Ingatkan Gelombang Tinggi Berpotensi Terjadi di Wilayah Kepulauan Sulut

Konten Media Partner
8 Januari 2023 17:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wilayah pesisir di Kabupaten Kepulauan Sitaro yang ada di Sulawesi Utara.
zoom-in-whitePerbesar
Wilayah pesisir di Kabupaten Kepulauan Sitaro yang ada di Sulawesi Utara.
ADVERTISEMENT
SITARO - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kembali mengingatkan warga di wilayah Kepulauan Sulawesi Utara (Sulut) terkait dengan potensi terjadinya gelombang tinggi yang bisa mencapai empat meter.
ADVERTISEMENT
Dari rilis yang disampaikan BMKG, pola angin di wilayah Indonesia bagian Utara dominan bergerak dari Barat Laut–Timur Laut dengan kecepatan angin berkisar 8-25 knot.
"Kecepatan angin tertinggi diperkirakan terjadi di perairan Kepulauan Sangihe, Sitaro dan Talaud yang dapat mendukung peningkatan tinggi gelombang di wilayah tersebut dan sekitarnya," tulis BMKG dalam keterangan resminya, Minggu (8/1) hari ini.
Adapun peringatan dini gelombang tinggi berlaku hingga Senin (/91) besok pukul 08.00 Wita.
Terkait ini, BMKG pun merekomendasi saran keselamatan untuk moda transportasi laut, dan perahu nelayan yang diharapkan memperhatikan kecepatan angin, serta risiko tinggi gelombang.
BMKG mengimbau untuk perahu nelayan wajib melihat kondisi kecepatan angin dari 15 knot dan tinggi gelombang 1,25 meter. Untuk kapal tongkang serta kapal ferry dengan kecepatan angin 16 dan 21 knot dengan tinggi gelombang 1,5-2,5 meter. Sedangkan kapal besar dengan kecepatan 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4,0 meter.
ADVERTISEMENT
Bupati Kepulauan Sitaro, Evangelian Sasingen mengimbau warga harus tetap waspada menyikapi cuaca ekstrem saat ini. Apalagi Kabupaten Kepulauan Sitaro termasuk kabupaten zona merah rawan bencana.
"Dan potensi bencana hidrometeorologi saat ini, maka harus tetap meningkatkan kewaspadaan terlebih lagi sudah ada beberapa kejadian bencana. Mari kita saling mengingatkan untuk terus meningkatkan mitigasi," kata Evangelian.
"Pelayaran juga diminta lebih ekstra hati-hati dalam aktivitas menyikapi kondisi cuaca ekstrem yang terjadi," ujarnya lagi.
franky salindeho