Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.0
Konten Media Partner
Botol Plastik Bisa Dijadikan Wadah Bertanam Hidroponik
21 Februari 2019 12:57 WIB
Diperbarui 21 Maret 2019 0:03 WIB
ADVERTISEMENT
SAMPAH kemasan botol plastik ternyata bisa dimanfaatkan untuk menjadi wadah bertanam Hidroponik yang ramah lingkungan, dan bisa dikerjakan di rumah sendiri.
ADVERTISEMENT
Hal inilah yang coba terus disosialisasikan salah satu pegiat lingkungan Denny Taroreh di wilayah Sulawesi Utara. Memulai di tahun 2016, saat itu, Denny Taroreh bersama beberapa rekannya, memulai bertanam hidroponik menggunakan kemasan botol air mineral bekas.
Dikatakan Taroreh, jika bertanam hidroponik biasanya menggunakan pipa-pipa air, mereka berinovasi menggunakan botol air mineral yang banyak di buang warga sebagai sampah.
"Waktu itu di Airmadidi Bawah, Minahasa Utara. Kami melihat banyak botol kemasan air mineral yang terbuang percuma dan jadi sampah. Kami pikir, bagaimana pemanfaatannya dan kami temukan membudidayakan tanaman hidroponik," tutur Taroreh.
Bermodalkan sampah botol kemasan air mineral, Taroreh dan rekan-rekannya memulai konsep bertanam sayuran pokcoy dan beberapa sayuran lainnya. Konsep ini dinilai cukup mudah, karena tidak memakan banyak ruangan.
ADVERTISEMENT
Menurut Taroreh, setelah dikenalkan dengan cara bertanam tersebut, masyarakat tak lagi membeli sayuran, karena sudah bisa langsung dipetik di halaman rumah mereka sendiri.
"Sayangnya untuk beri pendapatan ke masyarakat masih belum bisa, karena masyarakat masih berpikir pakai sendiri saja sayuran yang mereka tanam. Padahal, nilai ekonomis tanaman hidroponik lebih baik dan punya nilai jual bagus di pasaran," tutur Taroreh.
Lanjut menurutnya, saat ini dirinya bersama tim, sudah mendampingi beberapa TP PKK di Kota Manado, terkait dengan pemanfaatan sampah botol plastik kemasan, untuk dijadikan wadah tanaman hidroponik.
"Kami juga terus mencarikan inovasi terbaru, karena kami memang menyasar bagaimana pemanfaatan sampah tetapi juga mengedukasi masyarakat terkait pengelolaan sampah," tutur Taroreh kembali.
isa anshar jusuf
ADVERTISEMENT