Konten Media Partner

BP2MI Minta Warga Waspada dengan Modus Tawaran Kerja di 4 Negara ASEAN Ini

6 Januari 2025 9:51 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para WNI asal Sulut yang sempat disekap di Kamboja tiba di Bandara Sam Ratulangi, Manado, 28 Desember 2022. (foto: dokumen)
zoom-in-whitePerbesar
Para WNI asal Sulut yang sempat disekap di Kamboja tiba di Bandara Sam Ratulangi, Manado, 28 Desember 2022. (foto: dokumen)
ADVERTISEMENT
MANADO - Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Sulawesi Utara (Sulut), mengimbau masyarakat Sulut untuk waspada dengan modus penipuan tawaran kerja dari empat negara di ASEAN, masing-masing Kamboja, Filipina, Myanmar dan Thailand.
ADVERTISEMENT
Menurut Kepala BP2MI Sulut, Hendra Makalalag, pihaknya kerap menerima laporan tentang kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) yang berasal dari keempat negara tersebut.
Bahkan di tahun 2024, BP2MI telah menerima sebanyak 27 laporan terkait permasalahan pekerja migran yang diduga menjadi korban TPPO di Kamboja.
“Modusnya lewat chat di Facebook, diberikan tawaran kerja katanya ke Filipina, Myanmar atau Thailand, tetapi kemudian dikirim ke Kamboja untuk kerja di perusahaan judi online,” ujar Hendra.
Rentannya masyarakat Indonesia terhadap tawaran kerja fiktif dengan gaji besar, membuat Sulut menjadi daerah dengan kasus TPPO tertinggi kedua di Indonesia, setelah Sumatera Utara (Sumut).
Hendra mengatakan kerentanan masyarakat Sulut tersebut, tidak lepas dari kondisi perekonomian. Dari sejumlah kasus, dia mendapati bahwa kebanyakan korban TPPO asal Sulut memilih bekerja ke luar untuk meningkatkan perekonomian keluarga.
ADVERTISEMENT
“Ada dua faktor yang kami temukan dari berbagai kasus. Pertama karena ekonomi keluarga dan kedua karena sulit untuk mendapatkan pekerjaan di dalam negeri,” ujar Hendra kembali.