Konten Media Partner

Bulog Telah Salurkan 3,929 Ton Beras Premium Program SPHP di Sulut dan Gorontalo

3 September 2023 8:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pedagang di pasar tradisional Bersehati Manado menjual beras milik bulog yang kini telah dikemas dalam kemasan 5 kilogram untuk menjaga stabilitas harga pasar.
zoom-in-whitePerbesar
Pedagang di pasar tradisional Bersehati Manado menjual beras milik bulog yang kini telah dikemas dalam kemasan 5 kilogram untuk menjaga stabilitas harga pasar.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
MANADO - Sebanyak 3,929 ton beras premium telah disalurkan Bulog di sejumlah pasar tradisional dan ritel di Sulawesi Utara (Sulut) dan Gorontalo, dalam program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), hingga awal bulan September ini.
ADVERTISEMENT
Pimpinan wilayah Perum Bulog Sulut, Abdul Muis Ali, melalui Asisten Manager Umum dan Kehumasan, Amir Gani, menyebutkan beras premium SPHP itu berasal dari 12 gudang Bulog yang tersebar di Sulut dan Gorontalo.
"Untuk unit kerja Kanwil Sulut sudah tersalurkan sebanyak 2.739 ton, sedangkan di kantor cabang Bolaang Mongondow sudah 345 ton. Di kantor cabang Gorontalo sebanyak 414 ton, dan untuk wilayah Tahuna sudah 430 ton yang disalurkan," katanya.
Diakui Amir, program ini merupakan upaya dari pemerintah untuk menekan harga beras yang sudah mengalami kenaikan sejak beberapa waktu ini. Diharapkan dengan adanya program ini, akan terpenuhi ketersediaan beras murah bagi masyarakat.
"Beras yang dijual Bulog ini adalah beras premium yang dikemas per lima kilogram dengan Harga Eceran Tertinggi atau HET Rp 47 ribu. Jadi benar-benar bisa terjangkau untuk masyarakat," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Adapun kemasan baru yang digunakan Bulog yakni lima kilogram tak lagi 50 kilogram, menurut Amir, merupakan langkah agar tidak ada lagi kecurangan di lapangan yang justru merugikan masyarakat dan juga Bulog secara luas.
"Langkah ini diambil agar tidak ada lagi kecurangan pedagang yang kerap menukar kemasan Bulog dengan merek beras premium lain," ujarnya kembali.
febry kodongan