Konten Media Partner

Camp James, Tempat Wisata di Minahasa 'Rasa Amerika'

4 Juli 2021 16:25 WIB
·
waktu baca 2 menit
clock
Diperbarui 13 Agustus 2021 13:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Camp James, tempat wisata di Remboken, Minahasa, yang menawarkan suasana Amerika Serikat
zoom-in-whitePerbesar
Camp James, tempat wisata di Remboken, Minahasa, yang menawarkan suasana Amerika Serikat
ADVERTISEMENT
MINAHASA – Bagaimana jadinya jika sebuah cafe mengusung konsep perpaduan Minahasa dan Amerika Serikat? Inilah yang coba ditawarkan oleh Camp James, sebuah restoran, cafe sekaligus tempat wisata yang ada di Desa Sinuian, Kecamatan Remboken, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara.
ADVERTISEMENT
Saat mendatangi Camp James, suasana amerika langsung terasa, di mana selain setiap ruangan dinamai menggunakan para Presiden Amerika Serikat, semua dekorasi juga di desain sesuai dengan negeri Paman Sam tersebut.
Namun, destinasi wisata yang berjarak 35 kilometer dari Kota Manado, ibukota Provinsi Sulawesi Utara ini, tetap mempertahankan keindahan Minahasa, di mana sajian keindahan alam Danau Tondano, bisa langsung disaksikan dari Camp James ini.
Pengunjung mengabadikan foto di Camp James, tempat wisata di Minahasa yang menawarkan suasana Amerika Serikat
Tak hanya itu, para pengunjung juga bisa menyicip menu ikan mujair bakar, yang terkenal sebagai makanan andalan tradisional wilayah yang ada di sekitar Danau Tondano.
Owner Camp James, James Karinda, mengaku jika tempat tersebut berawal dari ketertarikannya dengan rumah kopi berkonsep cafe yang memang lagi tren di Sulawesi Utara. Selain itu, dirinya juga ingin membangkitkan dunia pariwisata yang lesu akibat pandemi COVID-19.
ADVERTISEMENT
"Saya terpikir bagaimana jika membuat sebuah tempat wisata yang memiliki rumah kopi dan makanan khas. Kebetulan, lokasi yang ada dekat dengan danau Tondano," tutur Karinda.
Tampak depan Camp James Cafe and Resto
Karinda mengaku, setelah muncul gagasan itu, dirinya pun mencari ide yang baik agar tempat wisata itu memiliki daya tarik. Maklum, menurut Karinda, jika di Minahasa, kalau tidak unik, maka tidak akan ada wisatawan yang datang. Apalagi, jarak yang harus ditempuh dari Manado, cukup jauh.
Akhirnya, dirinya berketetapan untuk mengusung nuansa Amerika yang dipadukan dengan konsep tradisional Minahasa. Konsep ini menjadi yang pertama dan unik, sehingga memiliki daya tarik untuk para pecinta wisata, pecinta kopi serta makanan tradisional.
“Apalagi, banyak orang yang ingin pergi ke Amerika, tapi belum terwujud. Nah, di Camp James ini, setidaknya nuansa Amerika bisa dirasakan," tutur Karinda.
ADVERTISEMENT
Karinda mengaku, dirinya memberdayakan masyarakat lokal untuk bekerja di tempat tersebut. Begitu juga dengan semua masakan yang disajikan, merupakan bahan lokal. "Ini adalah niatan saya untuk membuat desa menjadi dikenal dan masyarakat bisa mendapatkan manfaat perekonomian," katanya.
Seorang pengunjung berfoto di Camp James
Sementara, karena saat ini masih di masa pandemi, Karinda mengaku dirinya selalu rutin melakukan swab antigen untuk para karyawannya. Selain itu, pengunjung yang datang juga diwajibkan untuk mematuhi protokol kesehatan ketat.
"Puji Tuhan, sampai saat ini tidak ada yang terpapar. Semua masih aman,” kata Karinda kembali.
Nah, untuk menikmati fasilitas di Camp James, para pengunjung dikenakan harga tiket masuk sebesar Rp 20 ribu per orang, di mana tiket ini bisa ditukarkan dengan Tea atau Kopi serta makanan ringan. Dan untuk menu andalan di tempat ini, harganya pun sangat terjangkau, di mana untuk menu andalan mujair bakar hanya dijual Rp 35 ribu per porsi.
ADVERTISEMENT
"Makanan yang kami sajikan juga menggunakan bahan-bahan yang halal," tutur mantan Anggota DPRD Sulawesi Utara ini kembali.
febry kodongan