Cawalkot Manado Jimmy Rimba Rogi Tanya Soal Perselingkuhan di Debat, Ini Datanya

Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Manado, Jimmy Rimba Rogi-Kristo Ivan Lumentut, saat mengikuti debat perdana yang digelar KPU Manado. (foto: youtube KPU)

MANADO - Calon Wali Kota Manado nomor urut 3, Jimmy Rimba Rogi, pada debat kandidat Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Manado, sempat menanyakan soal cara pengentasan perselingkuhan yang semakin tinggi.

Saat sesi tanya jawab antara Calon Wali Kota (Cawalkot), Jimmy Rimba Rogi melempar pertanyaan itu untuk Cawalkot nomor urut 2, Benny Parasan.

"Tolong jelaskan dari Paslon nomor urut 2, bagaimana peran pemerintah dalam mengatasi masalah perselingkuhan di Kota Manado. Belum lama ini, kita membaca di koran, angka perselingkuhan yang tinggi," kata Jimmy Rimba Rogi.

Pertanyaan ini sempat membuat heboh ruangan debat, di mana para pendukung saling berteriak dan tertawa mendengar pertanyaan tersebut.

"Untuk mengatasi hal ini, pertama kita cari dulu sebab akibatnya. Mungkin terjadi karena tidak adanya ketidaksetaraan dalam rumah tangga atau hal lain. Kemudian kita bikin pendekatan lewat tokoh-tokoh agama. Tapi kalau terjadi di dalam lingkungan Pemkot, kita akan tindak tegas," ujar Imba kembali, sapaan akrab Cawalkot nomor urut tiga ini.

Lalu bagaimana data perselingkuhan yang ada di Kota Manado? Data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), menunjukkan jika pada tahun 2023, Kota Manado memang memiliki angka perceraian tertinggi dibandingkan Kabupaten dan Kota lainnya di Sulut.

Dari total perceraian di Sulut sebanyak 2.153 kasus, Kota Manado menyumbang sebanyak 473 kasus di antaranya. Kabupaten Bolaang Mongondow di tempat kedua yakni sebanyak 447 kasus.

Jika dirinci, 473 kasus itu terdiri dari 124 kasus cerai talak dan 349 cerai gugat. Sementara untuk jumlah yang menikah di tahun 2023 sebanyak 1.232 pernikahan.

Jika dilihat dari persentase antara jumlah pernikahan dengan jumlah yang cerai, maka di tahun 2023, Kota Manado ada 38,29 persen kasus perceraian yang terjadi.

Sementara jika dibandingkan tahun 2022, jumlah kasus perceraian sebanyak 462 kasus dengan rincian 116 kasus talak cerai dan 346 kasus gugat cerai. Adapun di tahun 2022, jumlah pernikahan sebanyak 1.534. Jika persentase, ada 30,11 persen tingkat perceraian. Dengan demikian, klaim Jimmy Rimba Rogi jika perceraian meningkat itu adalah benar.