Cerita Banjir Setinggi 2 Meter di Lapas Manado, Tahanan Diamankan ke Lantai 2

Konten Media Partner
28 Januari 2023 19:29 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Banjir ikut menerjang Lapas Kelas II A Manado di Kecamatan Tuminting.
zoom-in-whitePerbesar
Banjir ikut menerjang Lapas Kelas II A Manado di Kecamatan Tuminting.
ADVERTISEMENT
MANADO - Banjir yang menerjang Kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut), Jumat (27/1) kemarin, juga memberikan dampak untuk Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Manado, yang ada di Kecamatan Tuminting.
ADVERTISEMENT
Banjir mencapai 2 meter di Lapas yang menampung sekitar 187 orang narapidana atau tahanan tersebut.
Sejumlah fasilitas Lapas seperti gedung kantor, blok hunian, halaman kantor hingga rumah dinas pegawai tak ada yang luput dari genangan air yang disebabkan oleh tingginya curah hujan saat itu.
187 tahanan pun langsung diselamatkan terlebih dahulu. Para warga binaan ini langsung diungsikan ke Blok A dan Blok B lantai 2 Lapas, sebagai bentuk antisipasi dini.
"Tentunya keamanan dan keselamatan para warga binaan jadi yang utama. Untuk itu, terlebih dahulu yang diungsikan ke lantai 2 adalah mereka. Ini merupakan cara paling awal, sebelum mempersiapkan tindakan selanjutnya," kata Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Sulawesi Utara (Sulut), Ronald Lumbuun saat memantau langsung kondisi Lapas pada hari kejadian.
ADVERTISEMENT
"Saya juga berpesan agar kesehatan para warga binaan dicek pascabanjir, agar mereka tidak mengalami gangguan kesehatan," kata Ronald yang saat memantau didampingi Kepala Divisi Administrasi, John Batara, Kepala Divisi Pemasyarakatan, I Putu Murdiana dan Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM, Rudy Hendra Pakpahan.
Sementara itu, Kepala Lapas Kelas IIA Manado, Marulye Simbolon, mengungkapkan bahwa peristiwa ini sudah mendapat penanganan khusus oleh pihaknya, termasuk upaya penyelamatan dan evakuasi.
“Kami terus lakukan upaya cepat, semua tim kami kerahkan. Intinya adalah untuk menyelamatkan seluruh petugas dan warga binaan agar tidak menimbulkan korban jiwa," katanya lagi.
febry kodongan