Konten Media Partner

Cerita Gerakan Perempuan Sulut Tentang Sosok Jurnalis Yinthze Gunde

19 Maret 2023 15:24 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Yinthze Sofline Lingkan Gunde saat memimpin aksi demo beberapa waktu lalu.
zoom-in-whitePerbesar
Yinthze Sofline Lingkan Gunde saat memimpin aksi demo beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
MANADO - Gerakan Perempuan Sulut (GPS) ikut merasakan kehilangan sosok jurnalis Yinthze Sofline Lingkan Gunde atau akrab disapa Fia, yang meninggal dunia, Minggu (19/3) pagi ini di RSUP Prof RD Kandou, Kota Manado.
ADVERTISEMENT
Fia yang juga Ketua AJI Manado periode 2018-2021 dinilai memiliki dedikasi tinggi terutama terkait hak-hak perempuan dan anak, sama dengan visi dari GPS.
Koordinator GPS, Pdt Ruth Ketsia Wangkai mengatakan jika Fia telah menjadi bagian dalam perjuangan GPS sejak awal lahirnya organisasi yang fokus pada pendampingan perempuan dan anak tersebut.
"Perhatian dan komitmen dalam perjuangan bersama bagi penghapusan kekerasan terhadap perempuan dan anak nyata, meninggalkan jejak-jejak yang menginspirasi," ujar Pdt Ruth.
Diakui olehnya, concern Fia pada isu-isu HAM dan keadilan gender sangat mewarnai karya-karyanya di ranah media. Selain itu, Fia juga selalu ada dalam aksi-aksi bersama di jalanan. Untuk itu, Pdt Ruth mengakui jika GPS sangat merasa kehilangan sosok Fia.
ADVERTISEMENT
Untuk itu diakui oleh Pdt Ruth, jika tak hanya jurnalis saja yang merasa kehilangan, tetapi seluruh aktivis perempuan juga merasa kehilangan yang sangat mendalam.
"Engkau akan selalu terpatri, dikenang menorehkan karya-karya berarti dalam perjuangan GPS. Hidupmu singkat, tapi kehidupanmu berarti bagi sesama," kata Pdt Ruth.
"Selamat jalan dear sister. Duka mendalam mengiringi kepergianmu. Namun yakin, Sang Rahimi menyambut dan merengkuhmu dalam kasih yang tak berkesudahan," ujarnya kembali.
manadobacirita