Cerita Mistis Pekerja yang Hilang Selama 2 Hari di Gua Jepang

Konten Media Partner
16 Agustus 2021 7:57 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
MANADO - Cerita mistis mengiringi kasus pria bernama Feri Assa, seorang pekerja lepas di Kota Manado, Sulawesi Utara, yang dinyatakan hilang sejak Jumat (13/8) dan baru ditemukan pada Minggu (15/8).
ADVERTISEMENT
Dirinya ditemukan dalam keadaan pingsan di depan mulut Gua Jepang yang berada di bawah hotel Peninsula di Kelurahan Pinaesaan, Kecamatan Wenang. Tempat itu juga merupakan eks Rumah Sakit Gunung Wenang yang telah dibongkar pada tahun 90-an.
Saat ditemukan, Feri yang masih menggunakan kaos berwarna biru, sempat tidak mengenali orang. Baru setelah beberapa waktu, kesadarannya mulai kembali dan mau berbicara dengan orang lain.
Saat ditanyakan, Feri mengaku jika pada Jumat (13/8) di hari dirinya hilang, sekira pukul 17.30 WITA, dirinya yang tengah membersihkan rerumputan di belakang Poli Gigi milik Fakultas Kedokteran Unsrat, dipanggil seorang perempuan berpakaian putih yang mirip dengan noni Belanda.
Selain perempuan itu, ada beberapa orang berpakaian tentara juga yang ikut memanggilnya untuk masuk ke dalam gua dan diajak untuk makan bersama di meja besar yang telah disediakan.
ADVERTISEMENT
"Somo jam enam, ada basenter di air. Kong ada cewe deng tentara pangge. Dorang ada pangge makan di meja segi empat. (Saat itu sudah mau jam enam sore. Saat senter mengarah ke air, ada perempuan dan tentara panggil. Mereka panggil untuk makan di meja segi empat)," kata Feri.
Kolase video penemuan Feri Assa, seorang pekerja lepas di Manado, Sulawesi Utara, yang hilang sejak Jumat (13/8) dan baru ditemukan Minggu (15/8) di mulu Gua Jepang, dekat Hotel Peninsula yang juga eks Rumah Sakit Gunung Wenang
Feri mengaku jika selama beberapa hari di dalam gua, dirinya selalu diberikan makanan, tetapi dirinya tidak mengetahui makanan apa, karena setiap makan selalu beramai-ramai di meja.
Tim pencari sendiri baru berhasil menemukan korban setelah membacakan serangkaian doa. Saat ditemukan, Feri sementara berpegangan di sebuah besi, yang ternyata diyakininya sebagai meja tempat mereka makan selama beberapa hari di dalam gua. Saat ke luar dari gua, Feri juga langsung terjatuh di semak-semak, sebelum kembali di doakan.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, sejumlah warga sekitar yang ikut dalam pencarian, mengatakan jika ada kepercayaan dari warga, jika tempat tersebut dijaga oleh penunggu dari dunia lain. Untuk itu, warga mengaku ada larangan tidak tertulis dari para orang tua dulu, jika semak dan kayu di tempat tersebut tidak boleh dibersihkan, karena akan mengalami hal-hal yang buruk.
"Sudah sejak lama, kami selalu diingatkan oleh orang tua, agar tidak memotong kayu atau membersihkan ilalang di sekitar daerah gua peninggalan Jepang, yang ada di bawah rumah sakit (sekarang hotel). Sejak awal pencarian, kami memang menduga pasti ada di dalam gua," ujar beberapa warga.
manadobacirita