Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Konten Media Partner
Cerita Pelayanan Buruk Bengkel Resmi Honda di Manado yang Bikin Konsumen Rugi
23 April 2025 6:38 WIB
·
waktu baca 5 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Konsumen itu mengaku jika sepeda motor Honda Revo Absolute miliknya, dibawa untuk service di bengkel resmi Honda yang ada di Jalan Samratulangi, depan eks Multimart Manado. Dia mengeluhkan tentang kendaraannya yang kurang akselerasi dan perpindahan gigi yang buruk.
Oleh customer service di bengkel itu, dijelaskan jika akan dilakukan pemeriksaan kopling sesuai dengan keluhan. Di situ juga disebutkan biaya-biaya yang bisa timbul terkait dengan pergantian sparepart, dengan harga jika ditotal sekitar Rp 700 ribu di luar biaya service.
"Saya datang jam 12 siang lewat. Dijelaskan soal penggantian spare part dan biayanya. Sejak awal memang tujuan datang ke bengkel resmi agar motor itu bisa berfungsi dengan baik, jadi berapa pun biaya disanggupi dan motor saya ditinggalkan untuk diperbaiki," ujar konsumen tersebut.
ADVERTISEMENT
Sekitar pukul 14.39 Wita, pihak bengkel resmi memberitahukan akan dilakukan penggantian kampas kopling, kampas ganda dan lonceng motor. Di konfirmasi tersebut, disebutkan harga-harga dari sparepart tersebut.
Saat itu, pihak bengkel mengaku jika hanya kampas kopling kosong. Konsumen pun bertanya jika barang kosong itu tindak lanjut seperti apa. Customer service yang menghubungi mengatakan jika barang kosong, konsumen bisa alternatif membawa dari luar.
Konsumen pun mengikuti saran itu dan mencari sparepart yang kosong itu di bengkel luar bengkel resmi Honda. Bahkan, sempat mengirimkan foto barang tersebut untuk mengkonfirmasi kecocokan barang.
Keanehan kemudian berlanjut, saat membawa sparepart yang dibeli dari luar tersebut. Customer service, kembali mengkonfirmasi jika ternyata ada sparepart lagi yang kosong yakni kampas ganda. Padahal, sebelumnya disebutkan jika barang itu ada.
ADVERTISEMENT
Customer service itu mengatakan jika sparepart yang tersedia berbeda dengan yang harus digunakan.
"Saat itu saya marah, dan bilang itu bagaimana bisa bengkel resmi malah tidak tahu kecocokan sparepart yang akan digunakan. Saat itu saya bilang sudah pasang saja kembali yang lama agar motor itu bisa ke luar dari bengkel itu karena sudah berjam-jam tidak selesai," ujar konsumen.
Saat itu, customer service kemudian meminta konsumen untuk menunggu saja sembari motor akan dipasang kembali semua sparepart yang telah dibuka. Kondisi saat itu, ternyata motor telah dibongkar walaupun sparepart tidak ada.
Kemudian satu jam kemudian, dari pihak bengkel kembali mengkonfirmasi untuk membeli saja kampas ganda itu di luar atau di bengkel lain. Tanpa ada petunjuk nomor seri sparepart, konsumen kemudian harus mencari sendiri barang yang seharusnya disediakan di bengkel resmi Honda tersebut.
ADVERTISEMENT
"Saya kan bawa di bengkel resmi agar pelayanannya prima. Tapi malah disuruh cari sparepart di luar. Tapi, daripada motor itu tak jadi, saya ikuti kemauan mereka di bengkel resmi itu," ujar konsumen tersebut.
Keanehan kembali terjadi saat konsumen mencoba untuk menanyakan seri sparepart dan meminta foto sparepart yang disuruh untuk dibeli via WhatsApp customer service yang awalnya selalu menghubungi dia. Sayangnya, tidak ada respons sama sekali yang diberikan. Akhirnya sparepart pun dibeli dan diantar ke bengkel resmi Honda.
Alangkah kesalnya konsumen, karena ternyata sparepart yang dibeli dengan harga ratusan ribu itu ternyata juga tidak cocok padahal sama-sama untuk Honda Revo. Pihak bengkel mengatakan jika ada dua tipe kampas ganda, di mana yang dibeli bukan untuk motor yang diperbaiki.
ADVERTISEMENT
Hal ini semakin membuat konsumen marah. Apalagi ada pernyataan dari pihak customer service yang justru menyalahkan konsumen. Saat itu, konsumen meminta untuk mengembalikan kembali semua sparepart lama yang sudah dibongkar agar supaya motor itu bisa ke luar dari bengkel.
"Kan motor ini sewaktu bawa di bengkel masih jalan. Jadi, saya minta pasang lagi saja sparepart lama agar motor dibawa saja pulang dan diperbaiki di bengkel lain saja. Tapi, ternyata hal itu tak bisa dilakukan karena sudah telanjur dibongkar dan jika dipasang lagi, maka motor tak akan bisa jalan lagi," ujar konsumen itu.
Merasa ditipu, konsumen kemudian langsung meninggalkan bengkel itu dengan kondisi motor tetap berada di bengkel dan posisi kendaraan sudah dibongkar.
ADVERTISEMENT
"Mereka mau menawarkan membawa dulu sepeda motor milik mereka. Tapi itu berisiko besar, karena kalau di jalan saya terjadi apa-apa dengan motor mereka, maka saya yang disalahkan. Jadi, saya tak mau membawa motor milik mereka," ujar konsumen itu.
Parahnya, konsumen itu mengaku jika sejak meninggalkan bengkel, pihak Honda tak ada yang menghubungi dirinya untuk memberikan solusi apa pun terkait kejadian tersebut.
"Jadi kami sebagai konsumen ya hanya dibiarkan begitu saja. Mereka tak ada sama sekali menghubungi saya seperti saat pertama motor masuk ke bengkel mereka. Jadi, saya benar-benar dirugikan secara materiil karena harus membeli barang di luar yang ternyata tak bisa digunakan, belum lagi sewa kendaraan untuk bolak-balik mencari sparepart itu," ujar konsumen.
ADVERTISEMENT
"Saya juga rugi waktu karena berjam-jam kendaraan itu tak jadi sehingga saya harus naik kendaraan umum untuk pulang. Saya harus tiga kali ganti kendaraan umum untuk sampai rumah dari bengkel itu. Belum lagi saya rugi pekerjaan saya terganggu karena tidak profesionalnya bengkel resmi Honda itu," kata konsumen kembali.
Sementara pihak Honda Sulawesi Utara melalui Public Relation PT DAW, Meitres Kalalo, menyebutkan jika sesuai SOP dari Honda, jika terjadi kekosongan barang, maka pihak bengkel harus menanyakan ketersediaan stok barang di main dealer.
"Selanjutnya jika masih tidak ada stok, bisa mengajukan ke AHM. Itu standar operasionalnya," ujar Meitres.