Konten Media Partner

Cerita Robo Lahma, Muslim Asal Minahasa Selatan yang Hibahkan Tanah untuk Gereja

3 Desember 2021 5:24 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Robo Lahma, seorang muslim yang menghibahkan tanahnya untuk gereja
zoom-in-whitePerbesar
Robo Lahma, seorang muslim yang menghibahkan tanahnya untuk gereja
ADVERTISEMENT
Cerita tentang Robo Lahma, orang tua lanjut usia (Lansia), yang ada di Desa Arakan, Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel), Sulawesi Utara, seakan menampar banyak orang di Indonesia, tentang bagaimana Agama tak harus menjadi pembatas untuk berbuat baik kepada sesama.
ADVERTISEMENT
Robo yang lebih familiar dipanggil Pa Ade Robo di desanya, adalah seorang muslim yang justru menghibahkan tanah miliknya untuk dibuatkan gereja umat nasrani, tepatnya gereja GMIM Efrata Rap-rap, yang juga dikenal sebagai sebuah Gereja Basar.
Bahkan, Robo menyerahkan surat-surat hibah tersebut di dalam gedung gereja, di mana dirinya tetap tak meninggalkan ciri khasnya menggunakan peci salat.
Kisah ini sendiri dibagikan oleh Pendeta Welly Pudihang yang merupakan pendeta di GMIM Efrata Rap-Rap, Wilayah Semenanjung Tatapaan, di media sosial miliknya.
Robo Lahma, saat menyerahkan surat hibah tanahnya untuk gereja GMIM Efrata Rap-rap. (foto: fb Pendeta Welly Pudihang)
Pendeta Welly mengawali tulisannya tentang nama lengkap Robo Lahma, yang di desa Arakan dan desa Rap-Rap lebih familiar dikenal dengan nama Pa Ade Robo. Menurut Pendeta, dari bahasa tubuhnya, terpancar kerendahan hati. Bahkan, saat menyerahkan surat hibah, pendeta mengaku dari caranya sangat menyentuh hati.
ADVERTISEMENT
"Sepenggal kalimat yang ia sampaikan sangat menyentuh hati saya. "Pendeta, napa kita so tanda tangan Surat Hibah kita pe tanah for Gereja Basar" (Pendeta, ini saya sudah tanda tangan surat hibah tanah saya untuk Gereja Besar). Orang Muslim di Arakan menyebut GMIM Efrata Rap-Rap adalah Gereja Basar," tulis pendeta.
Menurut pendeta, hal ini adalah suatu prinsip hidup yang sangat luar biasa, disaat manusia di jagad ini terpolarisasi dengan gaya hidup tidak saling peduli dengan orang lain.
"Pa Ade Robo telah mengajarkan kepada kita untuk belajar menjadi 'Manusia Sesungguhnya'. Kerendahan hatinya, membuktikan ia sangat mencintai sesama manusia. Pa Ade Robo adalah seorang muslim taat. Namun di balik ketaatannya, ia sangat mengenal ajaran Kristus, 'Kasihilah Sesamamu Manusia'," kata pendeta di tulisannya lagi.
ADVERTISEMENT
Dalam unggahannya di media sosial yang juga disertai dengan beberapa foto bukti surat hibah dan suasana penyerahannya, pendeta Welly mengaku sangat bersyukur, karena tanah di mana berdirinya Gedung Gereja GMIM Efrata Rap-Rap, Surat Hibah Tanahnya telah diserahkan oleh Pa Ade Robo kepadanya, dan disaksiskan Wakil Bupati Minahasa Selatan Pdt. Petra Rembang, MTh. Apalagi momen itu terjadi disaat GMIM Wilayah Semenanjung Tatapaan, merayakan Perayaan Menyambut Natal Yesus Kristus di tahun 2021.
"Seorang Muslim rela menghibahkan tanahnya untuk GMIM. Bagaimana dengan kita sebagai warga GMIM?. "Apa tu di rumah bawa di gereja, bukan apa tu di gereja bawa di rumah," tulis pendeta kembali.
manadobacirita