Cerita Yuro, Anjing yang Depresi dan Meninggal Saat Pemilik Bilang Akan Berpisah

Konten Media Partner
27 Maret 2023 14:50 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anjing Yuro saat mendapatkan perawatan di klinik hewan setelah tak mau makan akibat mendengar jika pemiliknya akan meninggalkannya di Kota Manado. (foto: istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Anjing Yuro saat mendapatkan perawatan di klinik hewan setelah tak mau makan akibat mendengar jika pemiliknya akan meninggalkannya di Kota Manado. (foto: istimewa)
ADVERTISEMENT
MANADO - Cerita kesetiaan seekor anjing kepada pemiliknya selalu bisa bikin baper (bawa perasaan) orang yang mendengarnya. Seperti cerita tentang Yuro, anjing peliharaan di Manado yang alami depresi hingga kemudian meninggal setelah sang pemilik mengatakan jika mereka harus berpisah.
ADVERTISEMENT
Yuro, adalah seekor anjing kampung yang dipelihara oleh keluarga Esther Lintang (29) yang tinggal di Kelurahan Tanjung Batu, Kecamatan Wanea. Sejak 7 tahun lalu, Yuro menjadi anjing kesayangan keluarga tersebut terutama Esther.
Yuro seakan telah menjadi bagian dari keluarga ini. Bahkan ketika orang tua dari Esther meninggal dunia, Yuro ikut berduka dan bersedih selama masa berkabung keluarga.
"Waktu itu, saat Papa saya meninggal, Yuro mengeluarkan air mata. Perasaannya itu seperti kita keluarga yang ditinggalkan," kata Esther.
Sementara itu, kondisi kian tak baik untuk Yuro ketika Esther yang bekerja di salah satu yayasan di bidang sosial mendapatkan penempatan tugas baru di Kota Medan. Hal ini tentu saja membuat Yuro akan ditinggalkan sendirian di Manado.
ADVERTISEMENT
Esther kemudian berinisiatif mencarikan pemilik baru untuk Yuro selepas dirinya pindah ke Medan. Yuro yang dikenal sebagai anjing yang baik, tentu tak sulit mendapatkan orang lain untuk memeliharanya.
Karena merasa sudah mendapatkan pemilik baru untuk Yuro, Esther kemudian mengabarkan hal itu kepada anjing kesayangannya. Esther mengaku jika dia berbicara bak layaknya bicara kepada anggota keluarga jika mereka berdua harus berpisah.
"Sekitar dua minggu yang lalu saat ajak Yuro bercerita dan saya sampaikan kalau Yuro akan saya tinggalkan karena saya harus pindah ke Medan. Saya juga bilang kalau nanti dia akan ada yang menjaganya. Tapi, saat itu raut wajah Yuro saya lihat langsung serupa gelisah," kata Esther.
Dan benar saja, keesokan harinya Yuro langsung menunjukkan gelagat aneh. Yuro saat itu tidak lagi mau makan. Bahkan, saat dipaksa si anjing ini tetap tidak mau makan. Esther mengaku, sejak saat itu, Yuro tak lagi mau makan dan terus terlihat gelisah.
ADVERTISEMENT
Empat hari kemudian, tepatnya Kamis (23/3) Yuro drop karena memang sudah tidak mau makan. Esther kemudian membawanya ke klinik hewan Manado yang ada di Kawasan Mega Mas, Kota Manado.
"Minggu 26 Maret 2023, Yuro akhirnya meninggal. Air mata saya tak bisa saya tahan. Saat itu sekitar jam 6 sore Yuro berpulang. Dia saya kubur di pekarangan rumah. Ternyata Yuro memang hanya ingin bersama kami saja," kata Esther yang menceritakan kisah ini sembari menahan air matanya.
febry kodongan