Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten Media Partner
Desa Pinamorongan Budayakan Mapalus atau Gotong Royong Selama Pandemi
23 Agustus 2021 18:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
MINSEL – Pandemi COVID-19 sejak tahun 2020 lalu, membuat banyak perubahan dalam kehidupan sehari-hari. Tak hanya itu, dampak perekonomian juga begitu terasa, akibat penyakit yang disebabkan oleh virus SARS CoV-2 ini. Berbagai cara dilakukan untuk bisa bertahan di masa-masa sulit ini.
ADVERTISEMENT
Seperti yang dilakukan oleh Pemerintah Desa Pinamorongan yang ada di Kecamatan Tareran, Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel), Sulawesi Utara (Sulut). Para perangkat desa mengajak dan mendorong warga untuk bertani dan menghasilkan pendapatan dari tanaman yang mereka olah.
Menggunakan filosofi masyarakat Minahasa yakni Mapalus atau bergotong royong, pemerintah desa mengajak warga saling membantu untuk mengolah lahan-lahan pertanian dan perkebunan di daerah tersebut secara bersama-sama.
"Dengan biaya sendiri dan saling mapalus atau bergotong royong, warga kemudian memanfaatkan lahan dengan menanam milu (jagung)," kata Hukum Tua atau Kepala Desa Pinamorongan, Veibe Leleh.
Menurut Leleh, hal ini dilakukan agar ketahanan pangan dan juga ketahanan perekonomian warga di desa tersebut bisa tetap terjaga, karena memiliki komoditi yang bisa dimanfaatkan.
ADVERTISEMENT
"Banyak lahan yang belum tergarap, jadi kami dorong untuk bisa dikelola secara bersama-sama," ujar Leleh kembali.
Upaya yang dilakukan oleh pemerintah desa tersebut mendapatkan apresiasi dari Anggota DPRD Provinsi Sulut, Sandra Rondonuwu. Dikatakannya, hal ini patut dicontoh, karena memanfaatkan lahan kosong untuk kepentingan banyak orang.
“Luar biasa ketika pemimpin di desa, saling membantu warganya dalam mengelola lahan pertanian dengan biaya sendiri saling mapalus, sehingga dapat bertahan hidup di masa pandemi COVID-19,” ujarnya.
“Dari sini memberikan contoh kepada masyarakat luas, masyarakat Desa Pinamorongan, dan masyarakat Minahasa Selatan, bahwa ada lahan-lahan kosong yang bisa kita manfaatkan,” katanya kembali.
febry kodongan