Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten Media Partner
Di Unsrat, Dubes Australia Nostalgia Pernah Tinggal dengan Keluarga Asal Manado
18 Juli 2024 21:07 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
MANADO - Duta Besar (Dubes ) Australia untuk Indonesia, Penny Williams, mengunjungi Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado , Kamis (18/7). Dalam kunjungan ini, Penny bertemu dengan para alumni Australia di 'Aussie Banget Corner' yang ada di Unsrat.
ADVERTISEMENT
Penny yang didampingi Konsulat Jenderal (Konjen) Australia di Makassar, Todd Dias, menjelaskan jika kunjungan itu dalam rangka peringatan 74 tahun beasiswa Australia di Indonesia, dan juga 75 tahun hubungan diplomatik dengan Indonesia.
"Tahun ini kami memperingati 75 tahun hubungan diplomatik dengan Indonesia, juga beasiswa Australia di Indonesia. Unsrat adalah salah satu perguruan tinggi di Indonesia yang punya Aussie Banget Corner," ujar Penny.
Sementara itu, dalam kesempatan itu, Penny mengaku walaupun ini adalah kunjungan pertamanya sebagai Dubes di Indonesia, tapi sebelumnya sudah pernah datang dan bahkan menetap selama setahun penuh di Jakarta.
Menurutnya, ketika itu dia masih berusia 16 tahun dalam dalam posisi sebagai siswa yang mengikuti program pertukaran siswa.
Tak sampai situ, Penny juga bernostalgia tentang kehidupannya selama satu tahun di Jakarta, di mana dia tinggal dengan keluarga asal Manado yang memiliki marga Parera.
ADVERTISEMENT
Dia pun berkelakar jika soal budaya dan juga makanan, serta bahasa Manado, dirinya sudah pernah mempelajarinya, walaupun itu ketika dia masih berusia 16 tahun.
"Dan sebelum ke Unsrat ini, saya sudah mendatangi keluarga besar Parera. Apalagi ternyata Wali Kota kelima Manado itu bermarga Parera," ujar Penny dengan senyum lebar.
Dalam diskusi dengan para Alumni Australia, Penny mengaku bangga dan senang, karena banyak alumni Australia yang bekerja sebagai dosen di Unsrat, bahkan menjadi peneliti. Dia juga secara spesifik menyebutkan seorang guru besar bermarga Sembel, yang merupakan lulusan Tasmania University tahun 1972. Dia pun berharap hubungan Australia dengan Unsrat lebih meningkat.
Penny sendiri mengatakan pendidikan adalah dasar dari semua hal termasuk penelitian. Saat ini menurutnya, pemerintah Australia dan Indonesia, punya program khusus penelitian dan fokus di Sulawesi.
ADVERTISEMENT
"Karena Australia dan Indonesia fokus pada isu di Sulawesi, maka akan ada lebih banyak penelitian yang melibatkan Unsrat di dalamnya," ujar Penny kembali.
manadobacirita