Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Konten Media Partner
Dinas Kebudayaan Sulawesi Utara Bantah Museum Negeri Akan Dijual
19 Februari 2025 18:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
MANADO - Dinas Kebudayaan Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) membantah dengan tegas isu yang viral jika Museum Negeri Sulut yang ada di Kota Manado akan dijual untuk menyelamatkan kondisi museum yang memang sudah sangat memprihatinkan.
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Kebudayaan Sulut, Jani Lukas, menyebutkan jika museum itu tidak akan pernah dijual karena itu adalah milik pemerintah.
“Jadi informasi museum ini dijual tidak benar. Sekali lagi tidak benar, karena ini milik pemerintah,” ujar Jani.
Jani kemudian menyebutkan jika sebagai pimpinan, dirinya tidak mengetahui alasan dari Plh Kepala Seksi Museum UPTD Taman Budaya dan Museum, Alfred Pontolondo, yang menyebarkan informasi tentang museum yang akan dijual tersebut.
“Saya tidak tahu juga apa latar belakangnya untuk memuat itu, tapi kode etik ASN tidak boleh begitu," kata Jani.
Namun demikian, Jani memahami pernyataan yang disampaikan oleh Plh Kepala Seksi Museum tersebut, karena selain ASN, Alfred juga seorang seniman, sehingga bisa ditafsirkan jika itu adalah pernyataan pribadi dan bentuk idealisme sebagai seorang seniman.
ADVERTISEMENT
"Yang bersangkutan selain ASN juga seniman. Dan seniman mungkin kebanyakan punya idealisme yang sulit ditebak,” ujarnya lagi.
Jani juga mengklarifikasi terkait adanya dugaan salah pemanfaatan Dana Alokasi Khusus (DAK) Dijelaskan, DAK yang diterima oleh dinas kebudayaan hingga tahun 2023 itu merupakan DAK non fisik yang tidak diperuntukkan untuk perbaikan gedung.
Ia menyebut dana tersebut telah dimanfaatkan untuk berbagai hal seperti pemeliharaan koleksi, sosialisasi dan SDM, sehingga wajar bila tidak dipakai untuk perbaikan gedung museum.
“DAK non fisik ini sifatnya sebagai pendamping saja. Kementerian berharap ada dana dari pemerintah daerah. Dan kenapa gedung museum ini banyak yang rusak, oleh karena gedung ini sudah 50 tahun, dan memang pemerintah sementara berupaya membuat museum yang baru, tapi anggaran belum turun,” ujar Jani menambahkan.
ADVERTISEMENT