Dinas P3A Minsel Dampingi 16 Siswa Korban Pelecehan Guru SMP

Ilustrasi pelecehan seksual terhadap anak. Foto: maulana saputra/kumparan

MINSEL - Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel), melakukan pendampingan terhadap 16 siswa yang menjadi korban pelecehan seksual yang dilakukan oleh guru SMP tempat mereka menuntut pendidikan.

Kepala Bidang (Kabid) Perlindungan Perempuan dan Perlindungan Khusus Anak, Eloni Sumampow mengatakan, pendampingan awal sudah dilakukan ke masing-masing siswa dan juga orang tua mereka.

"Kami sudah berkoordinasi dengan dinas provinsi untuk melakukan pendampingan Psikologi, karena kami belum ada Psikolog di daerah," kata Eloni, Kamis (9/2).

Dijelaskan Eloni saat ini, para siswa tersebut tetap bersekolah seperti biasa. Mereka tetap menjalani aktivitas seperti biasa, di mana juga diimbau ke pihak sekolah untuk tidak selalu mengungkit persoalan tersebut.

"Kami meminta para orang tua untuk tidak mengendurkan pengawasan kepada anak-anak mereka. Walaupun mereka anak laki-laki, tetap pengawasan harus dilakukan," ujar Eloni.

"Ke depan kami akan mengupayakan sosialisasi langsung ke masyarakat dan bekerja sama dengan pemerintah desa dan pihak sekolah agar pengawasan kepada anak-anak bisa terus ditingkatkan," ujarnya lagi.

Sementara, Kasat Reskrim Polres Minsel, Iptu. Lesly D. Lihawa saat dihubungi mengatakan kemungkinan adanya tambahan korban masih terbuka lebar. Mereka kini masih terus melakukan pendalaman kasus ini.

"Yang pasti kami tetap mendalami kasus ini. Soal adanya korban lain, itu juga masih bisa ada peluang," kata Lesly kembali.

Tamura