Konten Media Partner

Dosen Hukum Unsrat Apresiasi 100 Hari Program Prioritas Kapolri

19 Mei 2021 7:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pakar hukum sekaligus Dosen Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado, Toar Palilingan
zoom-in-whitePerbesar
Pakar hukum sekaligus Dosen Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado, Toar Palilingan
ADVERTISEMENT
MANADO - Pakar hukum sekaligus Dosen Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado, Toar Palilingan memberikan apresiasi pencapaian 100 hari program prioritas Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
ADVERTISEMENT
Dikatakan Palilingan, program presisi Kapolri, yaitu prediktif, responsibilitas dan transparansi berkeadilan dengan pendekatan-pendekatan humanis, yang dilakukan selama 100 hari pertama, bisa dikategorikan luar biasa, karena bukan sekadar keamanan dan rasa aman yang didapatkan, tapi juga rasa nyaman.
"Aman belum berarti nyaman. Dengan pendekatan Kapolri dalam 100 hari, seperti tilang elektronik, penyelesaian kasus ringan dengan restoratif justice maupun kemudahan dalam pelayanan bisa membuat itu menjadi lebih nyaman," kata Palilingan.
"Harapan masyarakat, ya seperti itu. Harus ada pendekatan humanis untuk penyelesaian kasus, jangan langsung main penindakan, langsung main proses hukum," ujarnya lagi.
Dikatakan Palilingan, pendekatan humanis tersebut, bisa terlihat dalam 100 hari kerja Kapolri, dimana hampir 2.000 kasus mampu diselesaikan dengan pendekatan humanis, restoratif justice.
ADVERTISEMENT
Lanjut dikatakannya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit saat ini sudah mampu mengubah wajah Kepolisian. Namun, menurutnya, jangan sampai perbaikan yang baik itu, dikotori oleh hal-hal yang dapat menurunkan citra Polri.
Khusus untuk jajaran Polda Sulawesi Utara, Palilingan meminta agar mampu menindaklanjuti apa yang telah dicanangkan oleh Kapolri, yakni menciptakan rasa aman dan nyaman di Sulawesi Utara.
Selain itu, ia berharap masyarakat harus lebih aktif mengambil peran dalam bagian itu untuk menyukseskan program Presisi Kapolri.
"Saya sebagai warga masyarakat, ya itu ambil peran, seperti contoh di jalan saat ini terbangun kesadaran dengan sendirinya untuk mematuhi aturan lalu lintas karena sudah terpasang kamera-kamera di jalan," katanya.
"Itu menjadi alat untuk merubah perilaku masyarakat, tanpa harus ada penekanan-penekanan, tindakan-tindakan yang selama ini dilakukan," kata Palilingan kembali.
ADVERTISEMENT
oktaviana mundung