DP3A Sulut Berikan Perlindungan ke Anak Oknum Guru Terduga Pelecehan Siswi SMA

Konten Media Partner
16 Oktober 2021 10:53 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala DP3A, dr. Kartika Devi Kandouw-Tanos (paling kiri), saat bertemu dengan salah satu siswi di SMA Motoling
zoom-in-whitePerbesar
Kepala DP3A, dr. Kartika Devi Kandouw-Tanos (paling kiri), saat bertemu dengan salah satu siswi di SMA Motoling
ADVERTISEMENT
MANADO - Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Sulawesi Utara (Sulut), bergerak cepat untuk melakukan pendampingan kepada anak dari MT, oknum guru terduga peremas payudara siswi SMA Motoling, Kabupaten Minahasa Selatan.
ADVERTISEMENT
Kepala DP3A, dr. Kartika Devi Kandouw-Tanos, mengatakan jika pendampingan tersebut sangat penting, karena menurutnya anak-anak dari oknum guru, akan mendapatkan tekanan dari masyarakat akibat ulah dari orang tua mereka.
"Anak pelaku juga harus mendapatkan pelayanan pendampingan psikolog karena pastinya akan ada banyak tekanan-tekanan dari masyarakat sekitarnya, akibat perbuatan orang tuanya," ujar Devi.
Dia juga berharap, adanya koordinasi dan kerjasama antara pihak sekolah dan Dinas Pendidikan Sulawesi Utara (Sulut), mengingat salah satu dari anak oknum guru tersebut, mengenyam pendidikan di sekolah tempat orang tua mereka bekerja.
Hal ini menurutnya, perlu karena tidak bisa dipungkiri akan ada stigma buruk yang disematkan kepada anak-anak tersebut, yang bisa berdampak pada psikis. Dirinya tidak ingin, ada korban tak langsung yang bisa timbul akibat kasus yang melilit oknum guru ini.
ADVERTISEMENT
"Jangan sampai anak-anak yang jadi korban. Kita perlu melakukan pendampingan karena mereka sangat rentan. DP3A sangat berharap Dinas Pendidikan dan tentunya pihak sekolah, bisa menjamin anak-anak itu tidak mendapatkan perlakuan negatif," kata Devi.
Sementara itu, Devi mengatakan jika pihaknya akan terus mengawal proses hukum dari oknum guru tersebut. Dia juga berharap pihak Kepolisian profesional dalam menagani persoalan ini.
"Pihak kami terus memonitor," ujar istri Wakil Gubernur Sulut, Steven Kandouw ini.
febry kodongan