DPRD Sulut: Dugaan Pelecehan Guru ke Siswi Memalukan Dunia Pendidikan

Konten Media Partner
16 Oktober 2021 10:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Oknum guru terduga peremas payudara siswi SMA di Motoling
zoom-in-whitePerbesar
Oknum guru terduga peremas payudara siswi SMA di Motoling
ADVERTISEMENT
MANADO – Wakil Ketua DPRD Sulawesi Utara (Sulut), Billy Lombok, mengatakan kejadian dugaan pelecehan yang dilakukan oknum guru kepada siswi SMA Motoling, sebagai tamparan keras yang telah memalukan dunia pendidikan di Sulut.
ADVERTISEMENT
Apalagi menurut Billy, selama ini Sulut terkenal memiliki orang-orang hebat yang terlahir dari dunia pendidikan, termasuk banyak menciptakan orang-orang berprestasi.
“Sulawesi utara memiliki standar pendidikan yang tinggi dari dulu. Kita bisa melihat hasil itu sampai sekarang, di mana proses dan tingkatan pendidikan serta kaderisasi di Sulut itu, sampai tingkatan nasional. Banyak jendral, banyak yang sukses, dan itu berasal dari pendidikan di Sulut. Tapi sekarang malah hal yang tidak baik terungkap,” kata Lombok.
Hal ini mendorong Politisi Partai Demokrat ini meminta agar seluruh Dinas Pendidikan melakukan introspeksi dan evaluasi kinerja yang ada. Menurutnya, Dinas Pendidikan harus profesional, karena pendidikan adalah prioritas tertinggi di Sulut.
Menurutnya, dengan anggaran pendidikan yang tinggi dan berada di level prioritas utama, seharusnya berbanding terbalik dengan output yang didapatkan dari dunia pendidikan, termasuk menghindari hal-hal buruk seperti yang terungkap saat ini.
ADVERTISEMENT
"Tentunya ini jadi catatan, karena harusnya Dinas Pendidikan itu lebih profesional lagi. Perkembangan dunia pendidikan di Sulut harus bisa jadi yang terbaik, tanpa ada hal-hal yang memalukan seperti ini. Makanya, perlu evaluasi yang baik," ujar Lombok.
Sementara itu, terkait dengan kasus dugaan pelecehan oknum guru, Lombok meminta agar seluruh pihak yang terlibat untuk bisa bergerak cepat, tegas dan cermat, dalam melakukan proses hukum yang berkeadilan untuk para siswi korban pelecehan, maupun kepada oknum guru bersangkutan.
“Tentu jika terbukti, yang bersangkutan (oknum guru) harus dipecat. Asas dasar keadilan, proses hukum harus berlaku. DPRD Sulut sendiri akan mengawal proses ini,” kata Lombok kembali.
febry kodongan