DPRD Sulut Soroti Jalan Rusak Kumelembuai-Malola di Minahasa Selatan

Masyarakat bersama Pemerintah Desa memperbaiki jalan penghubung Desa Kumelembuai-Malola menggunakan dana swadaya pada 5 Januari 2025.

MANADO - Persoalan jalan rusak masih terus menjadi sorotan yang seolah tak kunjung habis. Bahkan, karena tak juga diperbaiki oleh pemerintah, masyarakat sampai harus melakukan swadaya untuk memperbaiki jalan rusak di daerah mereka.

Seperti yang dilakukan masyarakat Desa Kumelembuai dan Malola di Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel), Sulawesi Utara (Sulut). Mereka terpaksa harus bergotong royong memperbaiki jalan penghubung antara kedua desa tersebut yang sudah lama rusak.

Menanggapi hal itu, Pimpinan DPRD Sulut, meminta kepada Pemerintah Kabupaten Minsel, untuk bisa segera memperbaiki jalan rusak di Kecamatan Kumelembuai itu.

Dua Wakil Ketua DPRD Sulut, Stella Runtuwene dan Michaela Elsiana Paruntu, mengatakan jika pemerintah harusnya lebih memperhatikan apa yang menjadi kebutuhan masyarakat, terutama terkait jalan rusak itu.

"Itu sudah tugas pemerintah melakukan pembangunan. Kan kalau jalan penghubung itu rusak parah, otomatis sangat menghambat aktivitas masyarakat di dua desa itu," kata Wakil Ketua DPRD, Stela Runtuwene.

Politisi Partai NasDem itu berharap agar pemerintah secepatnya memperbaiki jalan itu, dan menjadikannya sebagai prioritas utama yang harus dilaksanakan. Bahkan, Stela mengatakan jika untuk kepentingan masyarakat harusnya ada anggaran.

"Sebenarnya cukup tragis kalau sampai masyarakat sudah swadaya memperbaiki sendiri jalan yang rusak. Di mana hati nurani para pejabat pemerintahan ini," katanya lagi.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD, Michaela Elsiana Paruntu, mengatakan jika dia telah menemui Bupati Minsel dan menyampaikan hal itu. Menurut Michaela, bupati telah berjanji akan memperhatikan perbaikan jalan itu.

"Kita tunggu saja kabar baiknya dan aksi baik yang dijanjikan Bupati," ujar politisi Partai Golkar ini.

Sementara, Hukum Tua Desa Malola, Cianly Liando, menjelaskan jika perbaikan jalan penghubung itu akan dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan pada bulan Februari 2025 dengan anggaran sekitar Rp 8 miliar.

"Bila Tuhan izinkan, Februari akan diperbaiki, anggaran Rp 8 miliar lebih. Bupati sampaikan dari bulan Oktober dan akan diperbaiki bulan Februari. Yang pasti Bupati sampaikan bulan depan (diperbaiki)," katanya lagi.