Eks Wali Kota Beri Tanggapan Soal Bentrok Ormas di Bitung

Konten Media Partner
1 Desember 2023 8:45 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Maximillian Lomban saat masih menjabat Wali Kota Bitung periode 2015-2020.
zoom-in-whitePerbesar
Maximillian Lomban saat masih menjabat Wali Kota Bitung periode 2015-2020.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
MANADO - Eks Wali Kota Bitung, Maximilian Lomban, mengaku jika Bentrok Ormas di Bitung pada Sabtu (25/11) pekan lalu, bukanlah persoalan agama, melainkan hanya kelalaian dan kesalahpahaman yang tercipta secara spontanitas.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, dengan konsentrasi massa yang besar, tetap akan ada orang-orang yang tidak memiliki kepekaan di tengah kelompok itu, dan akhirnya menjadi pemicu untuk melakukan hal-hal yang tidak baik.
"Pesertanya itu kan massa. Di tengah-tengah massa ini kan ada saja orang-orang yang tidak memiliki kepekaan, sehingga memicu kelompok yang lain untuk melakukan hal-hal yang tidak baik," kata Wali Kota Bitung periode 2015-2020 tersebut.
Lomban yang juga pernah menjabat sebagai Sekretaris Daerah Kota Bitung serta Wakil Wali Kota Bitung ini, menyarankan agar pemerintah kembali membangun komunikasi dengan ormas-ormas yang ada, agar tak ada lagi bentrokan seperti yang terjadi baru-baru ini.
Diakuinya, saat dia menjabat di Kota Bitung, kelompok yang berbeda bisa hidup rukun dan damai, di mana pemerintah memang membangun kedekatan dengan semua ormas, kelompok dan tokoh lainnya.
ADVERTISEMENT
Dia bilang, dengan adanya kedekatan tersebut, maka tercipta keterbukaan apa keinginan mereka dengan pemerintah, sehingga hal-hal yang mungkin bisa memicu persoalan yang tidak diinginkan dapat dihindari antara kelompok yang satu dengan yang lain.
"Artinya karena mereka semua terbuka, maka pemerintah bisa langsung antisipasi itu. Dan itu saya yakin bisa berhasil," ujarnya.
Lebih lanjut, Lomban juga minta kepada tokoh masyarakat, adat dan keagamaan agar bijak dan berhati-hati dalam memanfaatkan media sosial. Karena kata dia, tidak semua orang bisa menerima berita yang disampaikan.
"Medsos itu dapat membantu banyak hal dalam rangka kehidupan bermasyarakat bernegara. Tetapi juga medsos bisa memicu hal-hal yang negatif apabila dimanfaatkan dengan tidak baik," kata Lomban kembali.
febry kodongan
ADVERTISEMENT