Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten Media Partner
Foto Ibadah Jumat Agung di Gereja Sentrum, Gereja Tertua di Manado
29 Maret 2024 19:51 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
MANADO - Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) Sentrum Manado , Sulawesi Utara (Sulut) melakukan ibadah Jumat Agung dan Perjamuan Kudus pra Paskah . Ibadah dirangkaikan dengan sakramen baptisan, Jumat (29/3).
ADVERTISEMENT
Mengambil tema 'Tabir Bait Suci Terbelah Dua', ibadah yang digelar jemaat Gereja tertua di Sulawesi Utara (Sulut) ini dipimpin Pendeta Florens Modigir MTh.
Adapun tata ibadah yang digunakan adalah pertama ajakan beribadah, tahbisan dan salam, nas pembimbing, pengakuan dosa, Ajakan Mengampuni, Doa untuk Pembacaan Firman Tuhan, Khotbah, Doa Persembahan, Penetapan Perjamuan Kudus, Peringatan akan Kristus, Pengakuan Iman Rasuli, Undangan Mengarahkan Hati kepada Tuhan, Persekutuan Meja Tuhan dan Pengucapan Syukur Agung.
Peribadatan berlangsung khusyuk. Jemaat terlihat termenung dan menghayati saat pendeta menyampaikan pesan Firman Tuhan yang ada di Kitab Lukas 23:44-56a.
Ketua Badan Pekerja Majelis Jemaat GMIM Sentrum Manado, Pdt Florens Modigir, mengatakan bahwa Jumat Agung di Tahun 20224 sangat berbeda dengan tahun sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Karena di tahun ini Pemerintah mengakui Isa Almasih adalah Tuhan Yesus Kristus, sesuai dengan keputusan Presiden Indonesia Joko Widodo Nomor 8 Tahun 2024.
“Bahwa yang dulu disebut dengan Nabi Isa (almasih) sekarang disebut dengan Yesus Kristus. Itu yang sangat menarik bagi saya. Ucapan Menteri Agama itu memberikan hal positif bagi kami umat Nasrani di Indonesia, bahwa kadang kami sulit menyebut di luar sana. Tapi (saat ini) dua kata itu telah umum dipakai oleh seluruh umat Kristen di Indonesia,” katanya.
Diakuinya Isa Almasih adalah Tuhan bagi umat Nasrani oleh Pemerintah berdampak besar bagi kaum Nasrani di Indonesia.
“Ini pengaruh yang sangat luar biasa bagi Gereja Tuhan, bahwa benar Yesus Kristus adalah Tuhan yang telah mati, dan Dia datang untuk merestorasi setiap pekerjaan antara manusia hubungan baik antara manusia dengan Allah, sesama dan manusia dengan ciptaannya,” katanya kembali.
ADVERTISEMENT
febry kodongan