Foto Upacara Adat Tulude di Kota Bitung

Konten Media Partner
31 Januari 2022 18:34 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menahulending Banua atau Doa pengakuan, penyerahan dan permohonan, yang dibawakan oleh Jekonia Nanangkong SPd, pada upacara adat Tulude di Kota Bitung, Senin (31/1).
zoom-in-whitePerbesar
Menahulending Banua atau Doa pengakuan, penyerahan dan permohonan, yang dibawakan oleh Jekonia Nanangkong SPd, pada upacara adat Tulude di Kota Bitung, Senin (31/1).
ADVERTISEMENT
BITUNG - Upacara adat Tulude yang digelar Pemerintah Kota (Pemkot) Bitung berlangsung penuh khidmat. Kegiatan yang dilaksanakan di Riverside, Kecamatan Matuari, Senin (31/1) ini, turut dihadiri langsung pejabat Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Wali Kota Bitung, Ir Maurits Mantiri dan Wakil Wali Kota Bitung, Hengky Honandar.
Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bitung didampingi istri, disambut tarian Gunde, saat tiba di lokasi pelaksanaan upacara adat Tulude.
Dua pejabat Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) menghadiri upacara adat Tulude di Bitung.
Tulude adalah upacara adat tahunan yang diwariskan dari para leluhur masyarakat Nusa Utara. Nusa Utara yang terletak di ujung utara provinsi Sulawesi Utara. Tulude telah dilaksanakan selama bertahun-tahun dan merupakan upacara adat sakral serta religius yang dilakukan oleh masyarakat etnis Sangihe dan Talaud
ADVERTISEMENT
Warga Nusa Utara di Bitung saat mengiring kue Tamo pada upacara adat Tulude.
Pemotongan kue Tamo di upacara Tulude, oleh salah satu warga keturunan Nusa Utara di Bitung.
Kegiatan Tulude pada tahun 2022 ini, digelar secara hybrid. Dalam kegiatan ini turut dihadiri tamu mancanegara, ormas adat dan beberapa warga muslim Kota Bitung serta para tua-tua warga Nusa Utara.
Tarian Gunde Nusa Utara, di upacara adat Tulude Kota Bitung.
Sebanyak 10 Tamo dipersiapkan pada Upacara Adat sekaligus juga merupakan suatu pesta rakyat. Kue Tamo ini memiliki makna mendalam, di antaranya sebagai bentuk penghargaan dan kebersamaan.
febry kodongan