Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten Media Partner
GAMKI dan GPS Beri Pendampingan ke Siswi SMA Motoling Korban Dugaan Pelecehan
19 Oktober 2021 19:18 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
MANADO - Dugaan pelecehan yang dilakukan oleh oknum guru terhadap sejumlah siswi di SMA Motoling, Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel), Sulawesi Utara (Sulut), terus mendapatkan perhatian dari sejumlah pihak.
ADVERTISEMENT
Ketua GAMKI Sulut, Yowanda Yonggara, bersama Kordinator GPS, Ruth Ketsia Wangkai, menjelaskan jika pihaknya merasa perlu untuk melakukan pendampingan untuk para korban, walaupun pelaporan tentang hal tersebut sudah dilakukan pada pihak kepolisian.
"Kedatangan kami di Motoling guna memberikan advokasi kepada para korban dan memberikan penguatan pemulihan dari trauma yang korban rasakan," Kata Wanda, Selasa (19/10).
Dikatakannya, ada informasi yang menyebutkan jika para siswa yang menjadi korban, awalnya takut melaporkan, dengan alasan takut tidak lulus mengingat oknum guru tersebut merupakan satu-satunya pengajar di salah satu mata pelajaran. Tak hanya itu, oknum guru ini ternyata sering membantu para siswa untuk kuliah lewat beasiswa.
ADVERTISEMENT
"Hal ini membuktikan bagaimana relasi kuasa yang timpang antara Guru dan siswa, sehingga secara kuat mempengarui psikologi dari korban pelecehan seksual. Bagaimana korban tidak berani melaporkan pelecehan seksual yang dialaminya, karena berada di posisi yang tidak setara dengan pelakunya," ujar Wanda.
Wanda pun mengingatkan kepada semua anak-anak maupun perempuan yang mengalami pelecehan maupun kekerasan, agar jangan pernah takut bersuara.
"Jangan normalisasi pelecehan yang kalian alami. Kalau memang merasa kurang nyaman atas perlakuan yang diterima, jangan tunda-tunda untuk sampaikan keberatan. Kalau perlu pendampingan jangan ragu untuk reach out ke orang sekitar yang kalian percayai," ujarnya kembali.
Sementara, Pdt Ruth Ketsia Wangkai, mengatakan jika pihaknya akan terus mengawal kasus ini agar berproses dengan baik di kepolisian, serta siswi yang menjadi korban maupun pelapor, tidak mendapatkan diskriminasi di sekolah dan lingkungan mereka.
ADVERTISEMENT
"Tentunya ada beberapa hal yang akan kami lakukan dalam mengawal proses ini hingga tuntas," ujar Pdt Ruth.
Sekadar diinformasikan, seorang guru diduga melakukan tindakan pelecehan terhadap sejumlah siswi di SMA Motoling. Kasus ini terungkap setelah beredar empat foto yang memperlihatkan oknum guru tersebut meremas payudara siswi. Kasus ini sendiri sudah berujung pada penahanan oknum guru tersebut oleh pihak Polres Minsel.
anes tumengkol