Gerindra Sulut Laporkan Edy Mulyadi yang Diduga Hina Prabowo Terkait IKN

Konten Media Partner
22 Januari 2022 20:48 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Gerindra Sulut, Conny L Rumondor, memegang tanda bukti laporan atas Edy Mulyadi yang dianggap telah melakukan fitnah dan ujaran kebencian terhadap Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto.
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Gerindra Sulut, Conny L Rumondor, memegang tanda bukti laporan atas Edy Mulyadi yang dianggap telah melakukan fitnah dan ujaran kebencian terhadap Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto.
ADVERTISEMENT
MANADO - Partai Gerindra Sulawesi Utara (Sulut), melaporkan Edy Mulyadi ke Polda Sulut. Edy dilaporkan atas dugaan penghinaan terhadap Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Gerindra yang juga Menteri Pertahanan (Menhan), terkait dengan pemindahan Ibu Kota Negara (IKN).
ADVERTISEMENT
Dalam video yang beredar luas di masyarakat, Edy Mulyadi menyebutkan Prabowo seperti macan yang kayak mengeong (kucing). Tak hanya itu, Edy juga menyeret nama Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo. Hashim yang merupakan adik kandung Prabowo Subianto disebut punya tanah di lokasi pemindahan IKN.
"Halo Prabowo, Prabowo Subianto, kamu dengar suara saya. Masa itu tidak masuk dalam perhitungan kamu menteri pertahanan. Jangan karena ademu punya lahan disana," kata Edy dalam video tersebut.
Ketua DPD Partai Gerindra Sulut, Ir Conny Lolyta Rumondor, mengatakan pernyataan Edy Mulyadi bisa merusak persatuan dan kesatuan bangsa. Selain itu, Edy dinilai serampangan melemparkan tuduhan yang berupa fitnah kepada dua pimpinan Partai Gerindra.
"Edy menyerang secara serampangan," kata Conny.
ADVERTISEMENT
Lanjut dikatakan Conny, tudingan bersifat fitnah tersebut juga telah menyasar nama baik Partai Gerindra. Menurut Conny, persoalan pemindahan IKN adalah keputusan bersama secara nasional, sehingga sangat disayangkan yang justru dijadikan sasaran adalah Partai Gerindra.
“Kami minta polisi segera ambil tindakan, karena Edy ini menghina sosok yang merupakan ikon Gerindra. Edy merusak semangat kebangsaan kita,” kata Conny kembali.
Sementara, Ketua Tim Advokasi Gerindra Sulut, Stevy da Costa SH MH, menjelaskan jika laporan yang dibuat pihaknya berkaitan dengan ujaran kebencian dan fitnah yang dilakukan oleh Edy Mulyadi lewat konten video.
"Untuk itu kami meminta Polri menindaklanjuti laporan ini," ujar Stevy kembali.
Sekadar diinformasikan, Edy Mulyadi mengeklaim dirinya adalah seorang wartawan senior. Edy juga pernah mencalonkan diri sebagai caleg PKS nomor urut 8 daerah pemilihan Jakarta III tapi gagal terpilih.
ADVERTISEMENT
manadobacirita