Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Grace Karundeng, Pelajar Asal Sulut yang Meninggal di Kanada Punya Hobi Membaca
12 Januari 2022 14:18 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
MINUT - Grace Karundeng , pelajar asal Sulawesi Utara yang ditemukan meninggal dunia di basement Richmond Hill, Ontario, Kanada , dikenal sebagai seseorang yang memiliki hobi membaca buku. Bahkan, tak jarang waktunya dihabiskan membaca berbagai macam buku miliknya.
ADVERTISEMENT
Kegemarannya membaca buku turun dari ibunya, Tessie Sanchez, yang memang dikenal sangat menyukai membaca.
"Grace memang sangat gemar membaca. Sejak kecil memang suka sekali membaca, sama seperti ibunya yang juga punya hobi yang sama," kata Audy Karundeng, ayah dari Grace Karundeng, ketika ditemui di kediaman mereka di Airmadidi, Kabupaten Minahasa Utara (Minut), Rabu (12/1).
Sementara itu, Audy menceritakan jika Grace memang memiliki keinginan kuliah di luar negeri, sehingga bisa dikatakan jika menjadi seorang pelajar di Kanada adalah cita-citanya sejak dulu. Untuk itu dia begitu senang ketika akhirnya bisa melanjutkan studinya ke Kanada usai menamatkan sekolahnya di salah satu sekolah internasional di Kabupaten Minahasa Utara.
Dikatakannya, Grace baru semester satu kuliah dan baru berangkat ke Kanada pada tanggal 22 Agustus 2021, atau baru lima bulan berada di negara tetangga Amerika Serikat itu.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, Audy mengaku sangat bersedih dengan kabar duka yang diterimanya tersebut. Tak hanya Audy, seluruh keluarga juga mengaku sangat bersedih dengan kehilangan dari Grace.
Audy sendiri berharap proses penyelidikan yang dilakukan pihak kepolisian setempat segera selesai agar jenazah Grace bisa segera diterbangkan ke Indonesia.
"Semoga jenazah anak kami bisa segera dibawa ke Indonesia. Untuk itu kami berharap proses yang dilakukan di sana (Kanada) cepat selesai," kata Audy.
Sekadar diinformasikan, dikutip dari kumparanNews, Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri RI, Judha Nugraha, menyebutkan jika tidak ada tanda-tanda kekerasan di jenazah Grace Karundeng.
“Proses penyelidikan masih dilakukan, autopsi juga. Hasil autopsi nanti akan disampaikan langsung pihak koroner kepada keluarga. Tidak ada tanda-tanda kriminal atau pembunuhan di hasil autopsi almarhumah,” ungkap Judha kepada kumparan, Selasa (11/1).
ADVERTISEMENT
febry kodongan