Gula Merah Asal Sulut Mulai Dilirik Pasar Ekspor

Konten Media Partner
15 April 2022 15:33 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Proses pembuatan gula merah asal Sulawesi Utara.
zoom-in-whitePerbesar
Proses pembuatan gula merah asal Sulawesi Utara.
ADVERTISEMENT
MANADO – Komoditas gula merah asal Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) dilaporkan Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Manado, mengalami tren peningkatan lalu lintas baik untuk pasar domestik maupun ekspor.
ADVERTISEMENT
Gula merah yang merupakan komoditas olahan asal sub sektor perkebunan ini, kini telah diekspor ke tiga negara asia yakni Hongkong, Jepang dan Singapura.
“Total tahun 2021 kita sudah mengekspor sebanyak 531,02 kilogram Gula Merah ke tiga negara tersebut, dengan ekspor terbesar ke Jepang sebanyak 381,52 kilogram, dengan nilai Rp 43,6 juta,” ujar Kepala Karantina Pertanian Manado, Donny Muksidayan.
Tak hanya pasar ekspor, data pengiriman domestik pun menunjukkan gula merah Sulut pada tahun 2021 mencapai 179 ton lebih, ke beberapa daerah di Indonesia.
"Harapannya pelaku usaha pembuat gula merah, yang rata-rata dalam skala Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) ini juga fokus membidik pasar ekspor. Peluang pasarnya masih terbuka lebar," katanya.
ADVERTISEMENT
Donni mengatakan, pihaknya sesuai tugas yang diberikan dalam hal mengawal peningkatan ekspor, telah melakukan kunjungan langsung ke lapangan untuk memberikan pendampingan kepada para pengusaha gula merah tersebut.
Pendampingan berupa sosialisasi dan bimbingan teknis tentang persyaratan ekspornya. Adapun wilayah sasarnya adalah Kabupaten Minahasa Utara (Minut) agar bisa mengekspor gula merah.
"Untuk tahun 2021 sendiri, ekspor gula merah dari bumi nyiur melambai baru berasal dari tiga daerah yakni Kota Manado, Kota Bitung, serta Kota Tomohon," ujar Donni kembali.
Sementara, Kepala Badan Karantina Pertanian, Bambang, mengapresiasi peningkatan lalu lintas komoditas gula merah baik domestik maupun ekspor.
Secara nasional, dari data sistem lalu lintas komoditas pertanian, IQFAST Barantan mencatat pada tahun 2019 ekspor komoditas ini mencapai 5.765 ton senilai 115,3 miliar, tahun 2020 meningkat sebanyak 11.527 ton senilai 230,5 miliar, dan tahun 2021 meningkat lagi sebanyak 11.906 ribu ton senilai 238,1 miliar.
ADVERTISEMENT
“Ini menunjukkan kualitas gula merah kita bagus dan disukai oleh negara lain. Karenanya bisa dikembangkan lagi mengingat negara kita banyak tumbuh pohon aren sebagai pohon penghasil cairan untuk bahan gula merah,” ujarnya
Bambang mencontohkan seperti pinang yang juga telah menjadi komoditas ekspor unggulan, gula merah juga jika fokus untuk dikembangkan bisa menjadi komoditas unggulan ekspor baru di bidang pertanian.
"Mari kita bersinergi dengan instansi terkait lainnya untuk mewujudkan gula merah sebagai komoditas ekspor unggulan pertanian yang baru," kata Bambang kembali.
manadobacirita