Gunung Karangetang Meletus, 111 Warga Diungsikan

Tim Manado Bacirita
1001 Media Partner kumparan
Konten dari Pengguna
4 Februari 2019 17:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Tim Manado Bacirita tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Awan Panas Gunung Karangetang yang meletus pada 2 Februari 2019 dan masih terus terjadi hingga saat ini. (foto: franky salindeho)
zoom-in-whitePerbesar
Awan Panas Gunung Karangetang yang meletus pada 2 Februari 2019 dan masih terus terjadi hingga saat ini. (foto: franky salindeho)
ADVERTISEMENT
SEBANYAK 111 Warga Desa Batubulan, Kecamatan Siau Barat Utara (Sibarut), harus diungsikan dari rumah mereka, setelah Gunung Karangetang di Kabupaten Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara, kembali meletus dan mengeluarkan guguran lava, sejak Sabtu 2 Februari 2019 hingga saat ini. Anggota Pos Pemantau Gunung Api Karangetang, Didi Wahyudi, kepada manado bacirita, partner 1001 media kumparan, mengungkapkan jika guguran lava diperkirakan mencapai 200 meter dan telah mencapai jembatan pembatas dengan pemukiman warga. "Guguran Lava yang terjadi saat ini, bukan lagi di kawah dua, tapi sudah dari lubang besar di badan gunung. Dan itulah kenapa luncurannya, sudah sangat dekat dengan jembatan di kali Malebuhe, yang sangat dekat dengan pemukiman," kata Didi. Aktivitas Masih Terjadi, Status Gunung Karangetang Level Siaga
ADVERTISEMENT
Didi menyebutkan, jika tindakan evakuasi warga memang sudah perlu dilakukan, jika melihat kondisi luncuran lava tersebut. "Ini sangat berpotensi terjadi awan panas. Tapi, kami belum tahu persis, kapan guguran lava ini berakhir," tutur Didi kembali. Camat Sibarut, Cathrin Lukas menyebutkan, 111 warga yang dievakuasi terdiri dari 57 warga yang sekarang mengungsi di Kantor Desa Batubulan, dan 43 warga di Gereja GMSIT Nazareth Niambangen. "Sedangkan 11 warga lainnya telah mengungsi di rumah keluarga mereka di luar wilayah Kecamatan Sibarut,” kata Cathrin. Ia menjelaskan, 57 warga yang dievakuasi di Kantor Desa Batubulan adalah warga yang bermukim di wilayah yang berbatasan dengan Kali Malebuhe, dimana kali ini yang menjadi lokasi luncuran lava. Sedangkan, warga yang tinggal di wilayah dekat dengan Kali Batuare, mereka itu yang diungsikan ke gereja. “Sampai saat ini, dipastikan kebutuhan warga tercukupi, termasuk warga yang dievakuasi. Ini ada juga bayi satu orang dan anak-anak tiga orang,” ucapnya kembali. Penulis: Franky Salindeho Editor : Isa Anshar Jusuf
ADVERTISEMENT