Gurihnya Popaco, Kue yang Hanya Ditemui Saat Ramadhan

Konten Media Partner
24 Mei 2019 16:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kue Popaco
zoom-in-whitePerbesar
Kue Popaco
ADVERTISEMENT
Sulawesi Utara dikenal sebagai salah daerah yang memiliki ragam kuliner, baik yang benar-benar asli asal daerah nyiur melambai maupun yang terinspirasi atau modifikasi dari daerah lain.
ADVERTISEMENT
Dan saat bulan ramadhan kuliner-kuliner ini akan ramai dijumpai. Salah satunya adalah Kue Popaco yang dibungkus daun pisang berbentuk kerucut, yang rasanya gurih dari remasan santan, tapi manis karena ada campuran saus gula merah yang dilarutkan. Hmmm yummy.
Kue Popaco sendiri menjadi khas, karena tak selalu hadir di hari-hari biasa. Bulan Ramadhan adalah hari dimana kue ini bisa ditemukan dengan mudah.
"Kalau sudah lewat diatas jam setengah 5, biasanya kue popaco memang sudah sulit dicari, karena telah diborong pembeli. Memang, kue yang paling laris ya Popaco ini," kata Lily, salah penjual jajanan takjil di Manado.
Menurut Lily, Kue Popaco mulai dikenal namanya sejak tahun 1970-an. Tidak diketahui siapa yang mempopulerkan kue ini, tetapi menurut Lily, kue ini banyak diburu warga se Kota Manado.
ADVERTISEMENT
Kue Popaco sendiri awalnya berbahan dasar tepung beras. Tapi, ada juga yang membuatnya dari olahan jagung, yang semakin membuat kue ini sedap untuk disantap pas berbuka puasa bersama dengan teh manis.
Olahan tepung beras ini kemudian dipadupadankan dengan saus santan kental dan diberikan gula merah di bagian bawahnya, sebelum kemudian dikukus bersama dengan daun pisang kerucut yang dijadikan wadah.
Teksturnya yang mirip puding, harus dimakan menggunakan sendok sedikit demi sedikit untuk bisa mendapatkan sensasi gurih bercampur manis. Dijual dengan harga Rp3ribu, Kue Popaco selalu jadi rebutan jelang berbuka puasa.
"Kalau kebetulan dapat yang masih panas, itu sensasinya bertambah enak," tutur Ridwan, penggemar Popaco asal Kota Bitung.
isa anshar jusuf