Konten Media Partner

Harga Tomat Jadi Penahan Laju Inflasi, Sulut Alami Deflasi di Agustus 2024

2 September 2024 21:09 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Utara, Aidil Adha
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Utara, Aidil Adha
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
MANADO - Harga tomat dan bawang merah menjadi komoditi yang menahan laju inflasi Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), di bulan Agustus 2024. Hal ini menyebabkan terjadinya deflasi sebesar 0,04 persen pada bulan tersebut.
ADVERTISEMENT
Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut, dalam rilis Indeks Harga Konsumen, menjelaskan jika tomat memberikan andil sebesar -0,29 persen untuk inflasi, dan komoditas bawang merah memberi andil -0,17 persen.
Kepala BPS Sulut, Aidil Adha, menyebut pada bulan Agustus 2024, kedua komoditas tersebut mengalami penurunan harga yang berdampak pada deflasi yang dialami oleh Sulut.
“Penurunan harga bawang merah dan tomat karena adanya stok yang melimpah, juga dipengaruhi oleh panen di sejumlah tempat,” kata Aidil di Manado, Senin (2/9).
Selain kontribusi dari tomat dan bawang merah, sejumlah komoditas lain juga turut mendorong deflasi di Sulut adalah daun bawang -0,07 persen, ikan tude -0,06 persen dan ikan malalugis -0,04 persen.
Aidil menambahkan, untuk komoditas pendorong inflasi adalah cabai rawit sebesar 0,44 persen, bersamaan dengan harga daging babi yang juga naik pada periode pengucapan di sejumlah daerah sebesar 0,08 persen.
ADVERTISEMENT
“Juga ada komoditas emas perhiasan yang dipengaruhi emas global,” kata Aidil kembali.