Heboh Corona, Pemkot Tomohon Tak Larang Warganya Makan Kelelawar

Kelelawar yang dijual di pasar tradisional yang ada di Sulawesi Utara (foto: dokumen kumparan)

Pemerintah Kota Tomohon mengaku tak bisa melarang penjualan kelelawar di Pasar Tomohon, pascaberedarnya Virus Corona.

Pemerintah mengatakan walaupun mengetahui dugaan penyebab beredarnya Virus Corona dari kelelawar, tetapi karena penjualan kelelawar telah dilakukan jauh sebelum merebaknya virus ini, dan belum ada kasus muncul, mereka mengaku akan sulit melarang atau menghentikannya.

"Yang kami lakukan adalah memberikan imbauan agar mengurangi sampai meniadakan untuk sementara penjualan hewan-hewan yang disebut sebagai penyebab Virus Corona," kata Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Daerah, Kota Tomohon, Ruddy A. Lengkong, Selasa (28/1).

Lengkong menyebutkan selain ada imbauan, pihaknya juga melakukan pengawasan terhadap hewan-hewan yang akan dijual di Pasar Tomohon, apakah sudah bebas dari virus atau tidak.

Bahkan, ada tim tersendiri yang dibentuk oleh Pemerintah Kota Tomohon untuk melakukan pengawasan dan juga memberikan sosialisasi terkait dengan bahaya Virus Corona tersebut.

"Tapi sejauh ini belum ada (hewan yang terjangkit virus). Karena bukan baru sekarang, penjualan hewan-hewan ini sudah sejak dulu. Kami tetap meminta dinas kesehatan untuk melakukan pengujian," ujar Lengkong.

Sekadar diinformasikan, Kota Tomohon terkenal dengan keberadaan pasar ekstrem yang menjual berbagai macam hewan atau satwa liar yang tak lazim dikonsumsi. Pasar ekstrem ini sudah ada sejak lama.

Dua hewan yang disebut-sebut sebagai penyebar Virus Corona yakni kelelawar dan ular juga bisa dengan mudah ditemui di Pasar Ekstrem Tomohon.

CLS/manadobacirita