Hillary Brigitta Lasut Gelar Nikah Massal, Seluruh Kebutuhan Pengantin Gratis

Konten Media Partner
24 Agustus 2023 6:56 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para pengantin mengikuti nikah massal yang digelar oleh Hillary Brigitta Lasut. Tampak antusiasme para pengantin yang menikah tanpa mengeluarkan biaya apa pun tersebut.
zoom-in-whitePerbesar
Para pengantin mengikuti nikah massal yang digelar oleh Hillary Brigitta Lasut. Tampak antusiasme para pengantin yang menikah tanpa mengeluarkan biaya apa pun tersebut.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
MINAHASA - Hillary Brigitta Lasut, anggota DPR RI daerah pemilihan Sulawesi Utara (Sulut), menggelar kegiatan nikah massal yang dipusatkan di Kabupaten Minahasa, Rabu (23/8) kemarin.
ADVERTISEMENT
Sebanyak 70-an pasangan mengikuti kegiatan nikah massal yang langsung dihadiri oleh Hillary. Bahkan, dirinya juga ikut menjadi saksi pernikahan untuk para pasangan tersebut.
Hillary mengatakan, kegiatan ini merupakan salah satu program unggulan dari yayasan yang dikelolanya HBL Foundation, yang tujuannya untuk membantu warga yang kurang mampu dan kesulitan untuk melegalkan hubungan mereka secara hukum.
Dijelaskan Hillary, dirinya dibantu oleh beberapa pihak menyiapkan pakaian, dekorasi, resepsi hingga cincin bagi pasangan yang sebelumnya mendaftarkan diri di HBL Foundation.
“Nikah massal ini bantuan hukum dari HBL Foundation buat masyarakat biar bisa legal. Kawin massal ini, esensinya adalah melegalisasikan pernikahan, mengingat di Sulut ini banyak yang kesulitan karena tidak cukup biaya untuk menikah ” kata Hillary.
ADVERTISEMENT
"Kami siapkan semuanya, sehingga mereka tidak kehilangan mimpinya untuk mendapatkan pesta pernikahan yang layak dan pemberkatan yang sah serta legalisasi dalam hubungan,” ujarnya lagi.
Sementara, peserta nikah massal ini adalah pasangan yang berasal di 15 Kabupaten dan Kota di Sulut. Menariknya, dalam nikah massal ini, pasangan tidak hanya dari kalangan agama tertentu, melainkan dari empat agama resmi di Indonesia.
febry kodongan