Konten Media Partner

Imbas Isu Corona: Sejumlah Resto di Manado Setop Jual Menu Kelelawar

29 Januari 2020 14:07 WIB
comment
10
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rumah makan Minahasa mulai berhenti menyajikan menu kelelawar atau paniki setelah adanya Virus Corona (foto: febry kodongan/manadobacirita)
zoom-in-whitePerbesar
Rumah makan Minahasa mulai berhenti menyajikan menu kelelawar atau paniki setelah adanya Virus Corona (foto: febry kodongan/manadobacirita)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sejumlah rumah makan di Kota Manado akhirnya memutuskan untuk menyetop penjualan masakan kelelawar yang biasa mereka sajikan dengan menu santan kering.
ADVERTISEMENT
Kelelawar yang di Manado dikenal dengan sebutan paniki ini, dihentikan penjualannya di sejumlah rumah makan karena para penjualnya baru tahu penyebab virus Corona ternyata adalah kelelawar.
Nicolina Pelealu, salah satu pemilik rumah makan menu Minahasa, yang menyajikan menu kelelawar, setelah mengetahui kelelawar sebagai salah satu penyebab virus Corona mengaku langsung menarik semua menu tersebut dari empat cabang rumah makan miliknya di Manado.
Pelealu yang mengelola rumah makan Tanta Ola, salah satu rumah makan minahasa terlaris, ini menyebutkan tidak ingin mengambil risiko terkait dengan penjualan menu kelelawar atau paniki.
"Bukan persoalan ada virus atau tidak, takutnya karena persaingan usaha, kemudian tiba-tiba ada hal yang dibuat-buat untuk menjatuhkan nama rumah makan, karena kami masih menjual menu paniki (kelelawar). Jadi, saya putuskan menarik semua menu makanan tersebut," tutur Pelealu.
ADVERTISEMENT
Namun demikian, Pelealu mengaku akan tetap menjual menu tersebut jika ada yang memesan secara pribadi, terutama para langganan.
"Kalau di rumah makan sudah dihentikan sementara. Tapi, kalau ada yang pesan pribadi, saya tetap bikin. Apalagi kalau yang memesan adalah langganan saya," tambah Pelealu.

Pelanggan Kecewa

Beberapa pelanggan menu paniki santan kering mengaku kecewa. Fiani Korua, salah satu pelanggan yang ditemui, merasa semua makanan tidak akan menimbulkan penyakit bila diolah dengan baik.
"Mungkin yang ada virus itu yang dimakan mentah atau tidak baik pengolahannya. Tapi kan kalau di Manado sudah diolah dengan proses panjang. Sedikit kecewa, tapi saya juga dukung antisipasi sampai virus Crona ini sudah ada obatnya," kata Korua.
ADVERTISEMENT
Virus Corona pertama kali terdeteksi di Wuhan, China. Akibat penyebaran virus ini, Kota Wuhan diisolasi. Pemerintah China sampai harus membangun rumah sakit khusus untuk virus yang disebut-sebut memiliki struktur yang sama dengan virus yang pernah ditemukan pada kelelawar itu.
febry kodongan