Imbauan Kapolda Terkait Cuaca Ekstrem yang Melanda Wilayah Sulawesi Utara

Konten Media Partner
15 Februari 2023 11:23 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Awan hitam di langit Kota Manado, Sulawesi Utara. (foto: febry kodongan/manadobacirita)
zoom-in-whitePerbesar
Awan hitam di langit Kota Manado, Sulawesi Utara. (foto: febry kodongan/manadobacirita)
ADVERTISEMENT
MANADO - Kapolda Sulawesi Utara (Sulut), Irjen Pol Setyo Budiyanto mengimbau masyarakat untuk terus mewaspadai cuaca ekstrem berupa curah hujan tinggi disertai angin kencang, yang diprediksi masih akan terjadi beberapa hari ke depan.
ADVERTISEMENT
Dikatakan Setyo, sesuai prakiraan dari BMKG, cuaca ekstrem di wilayah Sulut masih bisa terjadi hingga tiga hari ke depan. Hal ini perlu diwaspadai agar tidak terjadi hal-hal yang tak diinginkan.
"Belajar dari pengalaman terjadinya musibah banjir di wilayah Kota Manado dan sekitarnya pada Januari lalu, mari kita tetap antisipasi dengan kondisi cuaca seperti ini," kata Setyo.
Setyo mengharapkan seluruh masyarakat terutama yang berada di daerah bantaran sungai untuk selalu waspada, dan juga yang berada di dataran rendah untuk selalu melihat situasi dan kondisi di lingkungannya masing-masing.
Selain itu, Setyo juga mengimbau masyarakat untuk menghindari beberapa tempat berisiko terjadinya musibah dan memilih untuk tak melakukan aktivitas disaat cuaca sedang tidak bersahabat.
ADVERTISEMENT
Beberapa tempat yang dimaksud seperti di bawah pohon besar dan di bawah papan-papan reklame berukuran besar. Menurutnya, hal ini harus diantisipasi karena kondisi angin yang cukup kencang.
"Jaga diri dan keluarga masing-masing. Usahakan tidak berada di pinggiran-pinggiran tebing atau bukit-bukit yang kemungkinan rawan longsor,” katanya.
Lebih lanjut, Setyo juga mengingatkan untuk wilayah kepulauan terutama Kabupaten Sitaro yang beberapa waktu lalu Gunung Karangetang di daerah itu mengalami erupsi efusif.
“Ada pegunungan berapi yang kondisinya cukup aktif. Sudah ditentukan oleh BMKG bahwa masyarakat tidak boleh masuk dengan parameter tertentu kurang lebih 2,5 km. Saya minta ini juga dipatuhi,” kata Setyo kembali.
febry kodongan