Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten Media Partner
Imunisasi Polio di Manado Belum Capai Target, Misinformasi Soal KIPI Penyebabnya
7 Agustus 2024 18:06 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
MANADO - Target pemberian Imunisasi Polio pada Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio di Kota Manado , Sulawesi Utara (Sulut), ternyata belum mencapai target yang dibuat.
ADVERTISEMENT
Pasalnya, hingga Rabu (7/8) ini, dari 54.902 anak usia nol sampai tujuh tahun yang ditargetkan, tercatat baru sekitar 71,2 persen saja yang diberikan Imunisasi Polio.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan (Dinkes ) Kota Manado, dr Sicilia Kumaat, mengungkapkan jika belum tercapainya target pemberian Imunisasi Polio itu, disebabkan ada misinformasi atau kekeliruan informasi dari pihak yang tidak kompeten terkait dengan Kejadian Ikutan Pascaimunisasi (KIPI ).
"Akibat adanya kekeliruan informasi yang datang dari pihak tak berkompeten, membuat orang tua menjadi takut untuk memberikan imunisasi polio ke anak mereka," ujar dr Sicilia.
Akibatnya, dari 54.904 anak yang jadi target untuk diberikan imunisasi polio di Kota Manado, kini baru sekitar 39.102 anak saja yang sudah imunisasi.
ADVERTISEMENT
Lanjut menurut dr Sicilia, untuk saat ini laporan terkait KIPI yang berakibat fatal, sama sekali belum diterimanya. Sejauh ini menurutnya, efek samping yang terjadi hanyalah infeksi kulit dan itu belum terkonfirmasi disebabkan oleh pemberian imunisasi polio.
“Memang ada laporan gatal-gatal tapi tidak ada gejala fatal. Selain itu ada gejala yang biasanya muncul seperti anak jadi rewel dan menangis, dan setelah diperiksa oleh Puskesmas, gejala itu sudah berakhir," ujarnya.
Dirinya pun meminta agar orang tua dapat mengakses informasi yang lebih tepercaya, sehingga tidak menimbulkan ketakutan. Apalagi vaksin untuk imunisasi polio yang dipakai telah melalui sejumlah uji klinis sehingga terjamin keamanannya.
“Sudah terbukti secara internasional vaksin yang kita pakai sudah ada izin WHO, dan internal kita ada izin BPOM, sudah ada 12 juta dosis di Indonesia dan tidak ada laporan efek samping yang fatal,” kata dr Sicilia kembali.
ADVERTISEMENT
swingly m