Konten Media Partner

IPM di Kabupaten Sitaro Terus Naik di 5 Tahun Terakhir

24 November 2024 16:18 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelabuhan Ulu Siau di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara.
zoom-in-whitePerbesar
Pelabuhan Ulu Siau di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara.
ADVERTISEMENT
SITARO Kabupaten Sitaro terus menunjukkan tren positif dalam Indeks Pembangunan Manusia (IPM) selama lima tahun terakhir.
ADVERTISEMENT
IPM Kabupaten Sitaro tercatat sebesar 66,75 pada tahun 2019, naik menjadi 67,48 pada 2020, lalu 67,74 pada 2021, dan 68,05 pada 2022. Di tahun 2023 kembali naik menjadi 68,94.
Kepala Badan Perencanaan, Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda), Ronald Pakasi, mengungkapkan bahwa keberhasilan ini merupakan hasil kerja keras pemerintah daerah melalui berbagai program yang terencana dan terfokus.
“Peningkatan IPM ini adalah hasil dari strategi jangka panjang yang secara konsisten kami terapkan, terutama di tiga aspek utama yaitu kesehatan, pendidikan, dan ekonomi,” ujar Ronald.
Di sektor kesehatan, Pemkab Sitaro terus berupaya meningkatkan angka harapan hidup dengan menekan angka kematian ibu melahirkan, bayi, balita, dan neonatal.
Ronald menjelaskan bahwa hingga 2024 ini, jumlah balita kategori stunting di Sitaro hanya tersisa 10 anak, atau sekitar 0,31 persen dari total balita di daerah.
ADVERTISEMENT
Selain itu, peningkatan pelayanan di rumah sakit dan puskesmas juga menjadi prioritas melalui program lintas sektoral yang didukung oleh APBD dan APBDes.
Sementara di bidang pendidikan, fokus pemerintah adalah meningkatkan rata-rata lama sekolah sekaligus menekan angka putus sekolah. Saat ii bahkan Pemkab tengah menyusun Raperda Pendidikan, yang akan memberikan landasan hukum dalam penerapan reward and punishment untuk wilayah dengan tingkat putus sekolah yang tinggi.
“Ada juga kerja sama dengan Universitas Sam Ratulangi untuk memberikan kesempatan lebih luas bagi generasi muda Sitaro melanjutkan pendidikan hingga jenjang S1 dan S2," katanya.
Sedangkan pada sektor ekonomi, Pemkab Sitaro berupaya meningkatkan pendapatan per kapita melalui pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta optimalisasi potensi pariwisata. Langkah ini untuk menciptakan lapangan kerja baru dan memperkuat ekonomi lokal.
ADVERTISEMENT
“Kami terus mendorong pelaku UMKM untuk naik kelas, baik melalui pelatihan, fasilitasi akses modal, maupun pembukaan pasar baru,” tuturnya.
Sementara, Sekda, Denny D Kondoj, menjelaskan bahwa Indeks Pembangunan Manusia (IPM) adalah ukuran yang digunakan untuk menilai kualitas pembangunan suatu wilayah.
Penilaian tersebut berdasarkan tiga dimensi utama yakni kesehatan (angka harapan hidup), pendidikan (rata-rata lama sekolah dan harapan lama sekolah), serta ekonomi (pengeluaran per kapita).
"IPM menjadi indikator penting untuk menggambarkan kualitas hidup masyarakat di suatu daerah," ujar Denny.
Kenaikan IPM yang konsisten menunjukkan bahwa kualitas hidup masyarakat di Kabupaten Sitaro terus membaik. Hal ini juga mencerminkan efektivitas program-program pembangunan yang dijalankan oleh pemerintah daerah.
“Dengan tren peningkatan seperti ini, kami optimis bahwa kualitas hidup masyarakat Sitaro akan terus membaik. Namun, kami juga sadar bahwa masih ada tantangan yang harus dihadapi, terutama di wilayah yang IPM-nya belum mencapai rata-rata nasional,” ujarnya kembali.
ADVERTISEMENT