Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Jalan di Area KEK Likupang Sulut Putus, Tanah Terbelah dan Terjadi Longsor
5 Januari 2022 12:10 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
BITUNG - Akses jalan KEK Likupang yang merupakan destinasi wisata super prioritas di Sulawesi Utara , putus. Tak hanya putus, di beberapa titik terdapat tanah yang terbelah serta terjadi longsor besar, yang berakibat tak bisa dilewatinya akses yang menghubungkan Kota Bitung dan Kabupaten Minahasa Utara ini.
ADVERTISEMENT
Titik jalan yang putus ini sendiri terjadi di dekat lokasi pertambangan emas milik PT Meares Soputan Mining (MSM) dan PT Tambang Tondano Nusajaya (TTN) yang berada di perbatasan Kabupaten Minahasa Utara (Minut) dan Kota Bitung, tepatnya antara Desa Pinenek Minut dan Desa Pinasungkulan.
Wali Kota Bitung, Maurits Mantiri, menyebutkan jika longsor tersebut terjadi pada Minggu (2/1), di mana awalnya disebabkan oleh curah hujan yang cukup tinggi. Menurut Maurits, ada informasi jika jalur air yang terbentuk kemudian menabrak dinding, sehingga memicu terjadinya longsor.
"Tentunya perlu dilihat lagi dan ditelusuri penyebab utamanya. Tapi, yang pasti ke depan pekerjaannya harus benar-benar lebih baik dan lebih kuat," kata Maurits.
Dikatakan Maurits, pihaknya sudah langsung melakukan koordinasi dengan instansi terkait, dalam hal ini Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Sulut selaku penanggung jawab. Menurutnya, jalan yang mengalami longsor itu adalah akses jalan nasional.
ADVERTISEMENT
“Saya sudah turun lapangan untuk melihat dan dipastikan bukan kewenangan kami pemerintah daerah. Tapi, kami sudah koordinasikan hal itu dan sudah diteliti langsung oleh pihak BPJN Sulut. Mereka juga sudah melakukan rapat koordinasi, dan sepengetahuan kami sudah ada tindak lanjut,” kata Maurits.
Hal yang sama juga telah ilakukan Bupati Minahasa Utara, Joune Ganda. Menurutnya, selepas mendapatkan laporan tentang akses jalan yang putus, pihaknya langsung berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) dan sudah diteruskan ke BPJN wilayah Sulut.
Dikatakan Ganda, saat ini sudah ada proses perbaikan, di mana juga melibatkan PT MSM dan PT TTN. Dijelaskannya, keterlibat dua perusahaan itu karena akses jalan itu juga menjadi bagian penting menuju ke lokasi pertambangan milik perusahaan.
ADVERTISEMENT
“Saya sendiri sudah menginstruksikan instansi terkait kita untuk terus memperhatikan agar perbaikan yang dilakukan di jalan itu bisa terpantau proggresnya, sehingga akses tersebut bisa cepat dibuka kembali untuk masyarakat," kata Joune.
Sementara itu, Deputy Manager External Relation/Juru Bicara PT MSM dan PT TTN, Hery Rumondor, menjelaskan jika pihaknya telah berkoordinasi dengan pemerintah terkait dengan musibah tersebut. Dikatakannya, saat ini perusahaan fokus pada penanganan perbaikan akses jalan agar tidak menghambat aktivitas masyarakat.
Dikatakan Hery, pihak perusahaan kini membangun jalan alternatif di area yang tidak jauh dari jalan utama yang terputus, agar aktivitas warga maupun perusahaan tidak terkendala adanya longsor tersebut.
“Akses jalan penghubung Minut ke Bitung begitu juga sebaliknya sudah bisa terlewati melalui jalur baru. Saat ini sudah kondusif. Koordinasi cepat dengan pemerintah kota Bitung sehingga dapat antisipasi sehingga tidak adanya korban jiwa,” kata Herry kembali.
ADVERTISEMENT
febry kodongan