Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten Media Partner
Jenazah Grace Karundeng, Pelajar Sulut yang Tewas di Kanada Telah Tiba di Minut
29 Januari 2022 8:35 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
MINUT - Jenazah Grace Karundeng , pelajar asal Minahasa Utara (Minut), Sulawesi Utara (Sulut), yang meninggal di Kanada, 7 Januari 2022 lalu, setelah menempuh proses panjang akhirnya tiba di rumah duka yang berada di Kelurahan Airmadidi Atas, Kecamatan Airmadidi, Jumat (28/1) kemarin.
ADVERTISEMENT
Kedatangan jenazah Grace yang merupakan seorang mahasiswi Humber College, Toronto, telah ditunggu oleh keluarga besarnya. Para pelayat yang terus berdatangan juga langsung menyampaikan rasa duka mendalam kepada pihak keluarga.
"Aduh Ge (Grace), ini Bupati ada datang. Ini pak Bupati, cucu saya," kata oma dari Grace Karundeng yang terus menangis.
"Biar pak Bupati sibuk mar masih sempatkan jenguk pa Grace," ujarnya lagi.
Sementara itu, Tessie Sanchez, Ibu kandung Grace Karundeng, juga menyambut dan berdialog dengan Bupati Minut. Tampak sang ibu sesekali melap air matanya yang menetes ketika sementara berbicara dengan Bupati Minut. Bupati sendiri menyampaikan rasa berduka yang mendalam dan beberapa kali memberikan penguatan untuk keluarga.
ADVERTISEMENT
"Saya dan keluarga turut berduka cita atas meninggalnya adik Grace (Karundeng). Tentunya kita yakin dan percaya bahwa Tuhan selalu memberikan kekuatan kepada kita," ujar Bupati.
Bupati Joune sendiri seperti tradisi melayat di Sulawesi Utara kemudian duduk di dekat peti jenazah sebagai tanda ikut berkabung sama seperti yang dirasakan oleh pihak keluarga.
Sekadar diinformasikan, Grace Karundeng ditemukan meninggal dunia di Basement Richmond Hill, Ontario, Kanada, pada tanggal 7 Januari 2022. Setelah beberapa waktu, Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri RI, Judha Nugraha, seperti dikutip KumparanNews, menyatakan jika dari hasil autopsi, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan terhadap mendiang Grace.
febry kodongan