Konten Media Partner

Jenderal Dudung Kunjungi Bayi Kembar Siam Anak Prajurit TNI di Minahasa

11 April 2022 13:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
clock
Diperbarui 21 April 2022 21:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman SE MM saat menemui bayi kembar siam, Joana dan Jofelin Lumowa, anak dari Serda Fredrik Lumowa, seorang Prajurit TNI yang bertugas di Kodim 1302/Minahasa
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman SE MM saat menemui bayi kembar siam, Joana dan Jofelin Lumowa, anak dari Serda Fredrik Lumowa, seorang Prajurit TNI yang bertugas di Kodim 1302/Minahasa
ADVERTISEMENT
MANADO - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman SE MM mengunjungi langsung bayi kembar siam, Joana dan Jofelin Lumowa, anak dari Serda Fredrik Lumowa, seorang Prajurit TNI yang bertugas di Kodim 1302/Minahasa, Senin (11/4).
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan itu, Jenderal Dudung tampak akrab dengan orang tua maupun kedua bayi kembar siam tersebut.
Kepada wartawan, Jenderal Dudung mengatakan jika bayi Joana dan Jofelin sudah direncanakan untuk segera dibawa ke rumah sakit dan dilakukan observasi. Menurutnya, sudah ada tanggal yang ditetapkan sebagai waktu operasi pemisahan.
"Tanggal 21 April ini akan dilakukan pemisahan. Kita doakan berjalan dengan lancar," kata Jenderal Dudung.
Lanjut dikatakan Jenderal Dudung, sebenarnya dia mau membawa kedua bayi kembar siam itu ke RSPAD untuk mendapatkan tindakan. Namun, setelah berkonsultasi dengan pihak RSUP Prof Kandouw Manado, akhirnya diambil keputusan tetap dilaksanakan operasi di daerah.
Menurut Jenderal Dudung, pihak RSUP Prof Kandouw telah menyatakan kesanggupan mereka untuk melakukan operasi pemisahan. Selain itu, karena kedua bayi kembar itu sejak kecil ditangani sehingga pihak daerah lebih mengenal kondisi yang ada.
ADVERTISEMENT
"Tapi tentunya secara intens dilakukan komunikasi antara RSPAD dan RSUP Prof Kandouw terkait observasi anak-anak ini," kata Jenderal Dudung kembali.
Sekadar diinformasikan, operasi pemisahan bayi kembar siam Joana dan Jofelin Lumowa, pertama kali mencuat ketika Komandan Korem (Danrem) 131/Santiago, Brigjen Mukhlis, SAP, MM, melakukan kunjungan ke Minahasa. Saat itu, Danrem mendapati anak dari pasangan Serda Fredrik Lumowa dan Marcela Sumakul yang bertugas di Kodim 1302/Minahasa belum mendapatkan penanganan operasi.
Saat itu, Danrem yang masih di rumah Serda Frederik di Kelurahan Tataaran 2, Lingkungan X Kecamatan Tondano Selatan, langsung menghubungi Kepala Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) untuk berkonsultasi terkait kondisi kedua bocah kembar siam tersebut.
Rupanya setelah mendapatkan laporan serta konsultasi dari Danrem, Kepala RSPAD, Letjen TNI Dr. A. Budi Sulistya, SP.THT-KL., M.A.R.S, merespon dengan baik, di mana saat itu juga disampaikan jika tindakan operasi pemisahan kedua anak bisa dilakukan di RSUP Prof Kandouw Malalayang, Kota Manado.
ADVERTISEMENT
manadobacirita/febry kodongan