Konten Media Partner

Dipercaya Jadi Obat, Kaki Anjing Mulai Diburu di Sulawesi Utara

9 Januari 2025 17:56 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anjing yang akan dijual di Pasar Tomohon, Sulawesi Utara. (foto: dokumen)
zoom-in-whitePerbesar
Anjing yang akan dijual di Pasar Tomohon, Sulawesi Utara. (foto: dokumen)
ADVERTISEMENT
MANADO - Bagi pecinta kuliner olahan daging anjing di wilayah Sulawesi Utara (Sulut), kaki anjing menjadi salah satu bagian yang sering tidak terpakai, terutama ketika membuat makanan RW, masakan khas asal Minahasa.
ADVERTISEMENT
Christ, salah satu warga yang sering memasak dan menjual makanan RW, mengatakan jika selama ini, dia tidak pernah memakai kaki anjing dalam masakannya. Menurutnya, jika dimasak menggunakan bumbu RW, kaki anjing tak cocok.
"Sejak dulu memang tak pakai kaki anjing," ujar Christ.
Sementara, akhir-akhir ini, semenjak dipercaya mampu menaikkan kadar trombosit dan hemogoblin di tubuh orang yang mengkonsumsinya, kaki anjing kini mulai dimanfaatkan dan diolah jadi kuliner yang bisa dikonsumsi.
Walaupun belum ada penelitian tentang itu, tapi warga di Sulawesi Utara, mempercayai kaki anjing mampu menjadi obat untuk orang yang terserang DBD, karena bisa meningkatkan kadar hemogoblin dan trombosit tersebut.
Maykel R, salah satu warga Manado, menyebutkan jika saat ini seiring semakin banyaknya warga yang mengetahui jika kaki anjing berkhasiat untuk pengobatan, potongan kaki anjing tak lagi dibuang dan mulai dijual oleh pedagang.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, kaki anjing dijual per kilo dengan harga dimulai Rp 10 ribu hingga Rp 20 ribu, tergantung pasaran.
"Kalau dulu sering diabaikan, sekarang sudah dicari orang untuk pengobatan. Jadi di pedagang kini sudah dijual kilo," kata Maykel.
Menurut Maykel, olahan kaki anjing pun hanya berupa sup atau hanya direbus.
"Nanti kuahnya itu diminum agar hemogoblin dan trombosit naik, itu yang dipercaya oleh masyarakat saat ini," ujar Maykel kembali.