Konten Media Partner

Kampung Merdeka Alfamidi Manado Diresmikan, Fokus Edukasi Pelestarian Lingkungan

3 Juni 2025 18:28 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-circle
more-vertical
Konten Media Partner
Kampung Merdeka Alfamidi Manado Diresmikan, Fokus Edukasi Pelestarian Lingkungan
Kampung Merdeka Alfamidi Manado berfokus pada pengelolaan sampah yang memberikan dampak positif pada lingkungan sekaligus memberi nilai tambah ekonomi bagi masyarakat. #publisherstory #manadobacirita
Manado Bacirita
Aktivitas edukasi di Kampung Merdeka Alfamidi Manado.
zoom-in-whitePerbesar
Aktivitas edukasi di Kampung Merdeka Alfamidi Manado.
ADVERTISEMENT
MANADO - Kampung Merdeka Alfamidi Manado resmi diluncurkan. Program Corporate Social Responsibility (CSR) unggulan Alfamidi ini, berfokus pada pelestarian lingkungan dengan cara memberikan edukasi kepada masyarakat.
ADVERTISEMENT
Branch Manager Alfamidi Manado, Achmad Basuki, mengatakan jika program ini bertujuan untuk menumbuhkan kepedulian warga terhadap lingkungan, dimulai dari hal-hal di sekitar mereka seperti pengelolaan sampah.
Achmad menjelaskan, di awal kegiatan Kampung Merdeka Alfamidi, diadakan kolaborasi dengan Bank Sampah Induk (BSI) Likupang. Mereka melakukan edukasi untuk warga dan nasabah bank sampah di Desa Sarawet, Kecamatan Likupang Timur, Kabupaten Minahasa Utara (Minut), untuk melakukan pengendalian dan pemilahan sampah plastik secara tepat.
Penimbangan sampah di Kampung Merdeka Alfamidi.
“Program ini bertujuan menumbuhkan kepedulian warga terhadap lingkungan dimulai dari hal-hal kecil seperti pengelolaan sampah. Selain berdampak positif pada kelestarian lingkungan, program ini juga memberikan nilai tambah ekonomi bagi nasabah bank sampah," ujar Achmad kembali.
Sementara, Direktur BSI Likupang, Yudith Rondonuwu, menjelaskan bahwa nasabah secara rutin dibimbing untuk memilah sampah dengan tepat.
ADVERTISEMENT
“Pengelompokkan sampah dapat dilakukan secara mandiri di rumah, dimulai dengan memisahkan sampah organik dan plastik. Selanjutnya, sampah plastik dipilah kembali berdasarkan jenisnya, seperti botol, kemasan, tas plastik, dan wadah makanan,” kata Yudith.
Sampah plastik yang telah dipilah dihargai Rp2.000 per kilogram dan setiap penyerahan dicatat dalam buku tabungan nasabah, yang kemudian akumulasi secara rutin setiap bulan.
“Dengan cara ini, warga dapat memperoleh penghasilan tambahan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,” tuturnya.
Yudith juga menegaskan pentingnya pemilahan sampah agar proses daur ulang dapat berjalan lebih efisien.
“Sampah plastik lentur dapat dijadikan ecobrick, sementara botol plastik bisa didaur ulang menjadi aksesoris atau perabotan seperti meja dan kursi,” ujarnya lagi.
Selain edukasi, pada peresmian Kampung Merdeka Alfamidi juga dilakukan penimbangan sampah plastik yang kemudian ditukar dengan paket bahan pokok sebagai insentif bagi partisipasi warga.
ADVERTISEMENT