Kapolda Sulut Ingatkan Warga Tak Takut dan Menghindari Petugas Tracer COVID-19

Konten Media Partner
8 Agustus 2021 15:06 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapolda Sulawesi Utara (Sulut), Irjen Pol Nana Sudjana, saat memeriksa kesiapan tenaga tracer COVID-19
zoom-in-whitePerbesar
Kapolda Sulawesi Utara (Sulut), Irjen Pol Nana Sudjana, saat memeriksa kesiapan tenaga tracer COVID-19
ADVERTISEMENT
MANADO - Kapolda Sulawesi Utara (Sulut), Irjen Pol Nana Sudjana, mengingatkan warga untuk tidak takut mengakui jika terpapar COVID-19, atau pernah melakukan kontak dengan orang yang terkonfirmasi positif corona. Menurut Nana, jika warga terbuka, maka tracing yang dilaksanakan akan maksimal, sehingga penyebaran bisa diantisipasi.
ADVERTISEMENT
“Masyarakat harus terbuka dan jangan takut. Bantu petugas di lapangan. Saya harapkan keterbukaan dari masyarakat sehingga para petugas tracing lebih mudah dan mampu melacak penyebaran COVID-19,” ujar Nana.
Nana juga meminta kepada masyarakat, agar bisa lebih disiplin dalam mematuhi protokol kesehatan pencegahan COVID-19. Selain itu, warga juga harus mengikuti vaksinasi dan membantu petugas dalam pelaksanaan 3T (testing, tracing dan treatmen).
"Mari kita saling menjaga, karena ini demi kesehatan kita semua," kata Kapolda.
Sementara itu, Polda Sulut saat ini memiliki tenaga tracer COVID-19 di lapangan, sebanyak 1.193 personil. Para personil ini terdiri dari 483 bhabinkamtibmas, 300 personil polisi penugasan umum serta 410 personil bintara remaja.
“Untuk Bintara Remaja yang menjadi tenaga tracer, akan disebar pada 5 wilayah polres tertinggi penyebaran COVID-19 yaitu Polresta Manado, Polres Minut, Polres Bitung, Polres Minahasa dan Polres Tomohon,” ujar Kapolda.
ADVERTISEMENT
Dikatakannya, para personel ini, sudah diberikan pelatihan tata cara melaksanakan tracing, teknik wawancara, cara pengisian formulir dan penggunaan aplikasi Silacak yang diberikan oleh Tim Pelatih dari Dinkes Provinsi Sulut.
“Saya harapkan kegiatan ini dapat dilaksanakan dengan baik, di mana tugas ini merupakan tugas mulia yakni tugas kemanusiaan untuk menanggulangi dan memberantas COVID-19. Ini juga bisa menjadi ladang ibadah,” ujar mantan Kapolda Metro Jaya ini kembali.
febry kodongan